Budaya Sharing Playlist Sebagai Penghubung di Kalangan Gen Z

Tantangan seperti “buat playlist untuk first date,” “playlist healing,” atau “lagu wajib saat road trip” jadi cepat viral karena memadukan kreativitas dengan keseruan berbagi selera musik.

Menariknya, tidak sedikit playlist yang awalnya dibuat untuk seru-seruan justru meledak di media sosial dan akhirnya memengaruhi tren musik secara lebih luas.

BACA JUGA: STRAY KIDS Comeback Bulan Depan, Simak 5 Lagu yang Wajib Masuk Playlist

Lagu-lagu yang masuk dalam playlist viral sering kali ikut naik popularitasnya, bahkan bisa menjadi soundtrack baru untuk keseharian banyak orang. 

Dengan begitu, playlist bukan hanya wadah ekspresi diri, tapi juga mesin penggerak tren musik di era digital.

Selain jadi tren seru di media sosial, sharing playlist juga membawa sejumlah manfaat bagi para penggunanya.

BACA JUGA: 5 Lagu Terpopuler di Spotify Per Tanggal 18 Agustus 2025, Dari Kpop hingga Lady Gaga

1. Mempererat hubungan dengan orang lain

Sharing playlist bisa mempererat hubungan dengan teman atau bahkan sebagai sarana mengenal seseorang lebih dalam. --iStock

Berbagi playlist bisa jadi cara sederhana untuk menunjukkan perhatian. Saat seseorang menerima playlist yang dibuat khusus untuknya, ada rasa kedekatan yang terbangun karena merasa dipahami lewat pilihan lagu.

2. Sarana self-expression & kreativitas

Membuat playlist dapat menjadi sarana kreativitas dari judul sampai suasana yang dibangun. --iStock

Playlist menjadi “kanvas digital” bagi Gen Z untuk mengekspresikan diri. Dari judul playlist, urutan lagu, sampai nuansa yang dibangun, semuanya mencerminkan sisi personal sekaligus kreativitas si pembuat.

3. Membuka kesempatan mengenal genre atau artis baru

Dari sharing playlist bisa mengenal genre bahkan artis baru yang mungkin sebelumnya terasa asing. --iStock

Sumber: