Dembele Disebut Layak Menang Ballon d’Or 2025 ketimbang Lamine Yamal! Ini Alasan Busquets

BACA JUGA:Ousmane Dembele Jadi MVP Piala Super Eropa Tanpa Cetak Gol, Ini Alasannya

Ousmane Dembele Mengenang Barcelona dan Lionel Messi

Dembele (kiri) mengenang masa-masanya di Barcelona dan Lionel Messi (kanan)-Jorge Guerrero-AFP

Ousmane Dembele tak pernah lupa, tentang klub yang membantu mendorongnya hingga titik dimana ia menjadi kandidat terkuat Ballon d’Or. Yakni Barcelona itu sendiri.

Dalam wawancara terpisah bersama jurnalis Guilem Balague, Dembele menceritaka  kembali pengalaman masa lalunya di Barcelona, terutama hubungannya dengan Lionel Messi. 

“Hubungan saya dengan Messi luar biasa sejak hari pertama. Ia mengatakan saya harus serius jika ingin meraih impian saya. Dia yang membuat saya mencintai Barcelona,” ungkap penyerang asal Prancis tersebut.

Dembele bergabung dengan Barcelona pada 2017. Ia berbagi ruang ganti dengan Messi selama 4 tahun, sampai sang megabintang tersebut hengkang di tahun 2021.

Ketika ditanya mengenai rekan setim favorit sepanjang kariernya, Dembele menyebut nama-nama besar seperti Messi, Aubameyang, Marco Reus, Sergio Busquets, dan Pedri. Ya, Pedri hanya satu-satunya pemain yang disebut olehnya, dan masih menjadi bagian skuad Barca saat ini, bahkan diprediksi akan masuk lima besar peringkat Ballon d’Or 2025.

BACA JUGA:Lamine Yamal Resmi Warisi Nomor 10 Peninggalan Messi

BACA JUGA:Barcelona Perpanjang Kontrak Lamine Yamal hingga 2030, Halangi Godaan Klub Kaya Raya Ini

Uniknya, saat diminta menyusun tim mini lima lawan lima, Dembele memilih seluruhnya dari mantan rekan Barcelona: Ter Stegen, Samuel Umtiti, Busquets, Lionel Messi dan Aubameyang.

Kisah ini menunjukkan bahwa meski kini menjadi simbol kejayaan PSG, ikatan emosional Dembele dengan Barcelona tetap kuat. Sementara itu, Yamal mewakili wajah baru Barcelona dan calon bintang masa depan sepak bola dunia.

Dengan latar prestasi gemilang masing-masing, perebutan Ballon d’Or 2025 mencerminkan dua generasi: Dembele, pemain yang akhirnya mencapai puncak bersama PSG, melawan Yamal, remaja ajaib yang mulai menorehkan sejarah di Barcelona. (*)

*) Mahasiswa magang jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

 

Sumber: SPORT