Riot Control Simulator, Game Simulasi Jadi Polisi di Tengah Kerusuhan yang Penuh Dilema

Riot Control Simulator, Game Simulasi Jadi Polisi di Tengah Kerusuhan yang Penuh Dilema

Ingin menjadi polisi yang menenangkan massa? Mainkan Riot Control Simulator.--Steam

HARIAN DISWAY - Pernahkah Anda membayangkan berada di tengah kerusuhan, namun bukan sebagai penonton, melainkan polisi yang jadi pengendali situasi? Dunia game menghadirkan simulasi semacam itu. Yakni melalui game berjudul Riot Control Simulator.

Game itu tidak hanya memacu adrenalin. Tapi juga mengajak pemain berpikir tentang dilema moral. Tentang bagaimana menertibkan massa tanpa kehilangan sisi kemanusiaan.

Riot Control Simulator lahir dari kebutuhan akan simulasi berbeda di industri game. Jika kebanyakan game menekankan pada peperangan besar, senjata canggih, atau fantasi penuh sihir, game itu justru membumi.

BACA JUGA:Game Baldur's Gate 3 Turun Harga di Steam, Jadi Rp700 ribu!

Premisnya sederhana: Anda adalah aparat penegak hukum yang bertugas menjaga ketertiban umum di tengah demonstrasi, protes, hingga kerusuhan jalanan. Namun, eksekusinya jauh dari kata mudah.


Pemain akan merasakan sulitnya bagaimana mengatur kerumunan massa yang marah dalam game Riot Control Simulator. --Steam

Sejak awal, game itu sudah meletakkan pemain pada posisi sulit. Setiap misi menuntut keputusan cepat. Apakah harus membubarkan kerumunan dengan cara tegas atau mencoba meredakan situasi lewat komunikasi dan negosiasi. Setiap tindakan punya konsekuensi.

Menggunakan kekerasan berlebihan bisa menurunkan reputasi aparat dan memicu kritik publik. Sebaliknya, terlalu lunak bisa berujung pada chaos yang meluas.

BACA JUGA:Google Play Games Siapkan Update Profil Mirip Steam

Di situlah letak keunikan Riot Control Simulator. Ia memadukan gameplay taktis dengan simulasi sosial. Pemain tidak hanya mengendalikan karakter utama. Tapi juga memimpin unit.

Ada berbagai perlengkapan yang bisa dipilih. Mulai dari tameng anti huru-hara, gas air mata, hingga megafon. Semua harus digunakan secara bijak, bergantung kondisi lapangan.

Visualnya memang tidak sekaya game AAA. Tetapi atmosfer yang dibangun terasa kuat. Suara teriakan massa, dentuman botol, hingga gema sirene membuat pemain seakan berada di garis depan.

BACA JUGA:Mount Everest Climbing Roleplay, Sensasi Mendaki Gunung di Game Roblox

Setiap level menggambarkan situasi berbeda. Seperti kerusuhan stadion, demonstrasi politik, bahkan protes buruh. Variasi itu membuat pengalaman bermain terasa dinamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: