Surabaya Gencarkan Popok Kain, Target Kurangi 1,5 Juta Popok Sekali Pakai yang Cemari Sungai

Surabaya Gencarkan Popok Kain, Target Kurangi 1,5 Juta Popok Sekali Pakai yang Cemari Sungai

Sosialisasi Penggunaan Popok oleh Pemkot Surabaya di Kelurahan Wonokromo-Pemkot Surabaya-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota (Pemkot) SURABAYA semakin serius menekan limbah popok sekali pakai yang selama ini menjadi momok pencemaran sungai.

Lewat program sosialisasi bersama organisasi lingkungan Bumbi, pemkot mendorong penggunaan popok kain bagi balita sebagai alternatif ramah lingkungan dan hemat biaya.

Sosialisasi digelar ke beberapa kelurahan agar orang tua memilih popok kain untuk balitanya. Salah satunya di RSIA Kendangsari dan dua RW di kelurahan Wonokromo.

”Untuk Wonokromo pilot project-nya ada 200 bayi,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dedik Irianto.

Sementara di RSIA Kendangsari, rencana Pemkot akan memberikan popok kain dalam paket melahirkan di rumah sakit.

”Dengan ini, tenaga medis seperti dokter dan bidan akan turut terlibat dalam mengedukasi masyarakat mengenai manfaatkan popok kain,” paparnya. 

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Produksi Popok Kain untuk Balita, DLH Targetkan 15.500 Anak Terlayani hingga Juni 2025

Tujuan sosialisasi popok kain itu untuk membiasakan masyarakat mengubah pola pemakaian dari popok sekali pakai. Sebab, popok kain terbukti lebih ramah lingkungan lantaran bisa dipakai berulang kali. 

Catatan DLH Surabaya, limbah popok sekali pakai mendominasi sampah di Surabaya. Sekitar 40 persen sampah anorganik di Surabaya disumbang oleh popok sekali pakai dan pembalut. 

Di 2024, data DLH Surabaya menunjukkan sebanyak 1,5 juta popok sekali pakai di buang ke sungai setiap tahunnya. Angka itu menyumbang 50 persen limbah plastik yang di lempar ke sungai. 

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Serukan Pengurangan Popok dan Pembalut Sekali Pakai untuk Selamatkan Kali Brantas

Selain itu, popok kain yang dibuat dari katun dapat mengurangi risiko ruam dan infeksi saluran kencing pada bayi. Tidak seperti popok plastik yang sekali pakai.

”Keunggulan lain, popok kain jelas lebih hemat,” katanya. Biaya popok sekali pakai mencapai ratusan ribu per bulan. Apabila diganti dengan popok kain orang tua bisa berhemat pengeluaran tersebut. 

Founder and CEO Bumbi Celia Siura mengatakan bahwa tujuan utama mereka adalah membuat Kota Surabaya bebas dari sampah popok dan pembalut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: