Pemkot Surabaya Serukan Pengurangan Popok dan Pembalut Sekali Pakai untuk Selamatkan Kali Brantas

Pemkot Surabaya Serukan Pengurangan Popok dan Pembalut Sekali Pakai untuk Selamatkan Kali Brantas

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Kepala DLH Dedik Irianto melakukan sosialisasi pengurangan penggunaan popok bayi dan pembalut sekali pakai di Kampung Geblak Jambangan, Jalan Jambangan Gang X, Kecamatan Jambangan, Surabaya, Selasa, 22 April 2025.-Humas Pemkot Surabaya-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota SURABAYA menggalakkan gerakan pengurangan penggunaan popok bayi dan pembalut sekali pakai sebagai upaya menyelamatkan Sungai Brantas dari pencemaran limbah domestik. 

Sosialisasi digelar dalam rangka memperingati Hari Bumi di Kampung Geblak Jambangan, melibatkan komunitas lokal dan pihak swasta, Selasa, 22 April 2025.  

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara tegas menyatakan perlunya perubahan perilaku masyarakat. Menurutnya, popok sekali pakai sulit didaur ulang dan merusak lingkungan. ”Kami mengajak warga beralih ke popok kain yang bisa dipakai ulang,” kata Eri.  

Menurutnya, bahan yang digunakan popok sekali pakai berbeda dengan popok yang bisa digunakan kembali. Ia menyebut, bahan popok sekali pakai akan sulit didaur ulang. Sedangkan bahan popok yang bisa digunakan kembali, bahannya bisa dengan mudah dihancurkan. 

BACA JUGA:Gathering Perusuh Disway 2024: Peserta Happy Diajak Nikmati Wisata Susur Kalimas

BACA JUGA:PT Bhirawa Steel Tebar 4.000 Benih Ikan Nila di Kalimas Surabaya

“Kalau lingkungan terjaga, lingkungan itu bersih. Maka InsyaAllah hidup kita juga akan menjadi hebat,” ujarnya.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) itu mengungkapkan, popok sekali pakai masih menjadi masalah serius. Terutama pencemarannya terhadap air di Sungai Kali Brantas

Berdasarkan hasil temuan Komunitas Peduli Sungai Surabaya, kata Eri, hingga saat ini masih menemukan banyak popok bayi di sepanjang aliran Sungai Kali Brantas. 

”Itu banyak popok yang ditemukan bukan dari Surabaya, tapi ditemukan di Surabaya. Akan tetapi kami juga harus mengubah (kebiasaan) warga Surabaya agar tidak menggunakan popok kemudian dibuang ke sungai,” ungkapnya. 

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Perindah Rute Wisata Perahu Air Kalimas, Hadirkan Zona Tematik

BACA JUGA:Dewan Surabaya Dukung Proyek Revitalisasi Skatepark Kalimas dan Taman Bungkul

Menurut dia, jika warga tidak menjaga lingkungan sungai, secara tidak langsung akan mengotori air minum yang setiap harinya dikonsumsi masyarakat Surabaya. 

Eri menekankan bahwa sungai merupakan sumber air yang dikelola untuk berbagai keperluan masyarakat. Sehingga kebersihannya harus dijaga dengan tidak membuang barang-barang seperti popok yang dapat menurunkan kualitas air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: