Pemkot Surabaya Serukan Pengurangan Popok dan Pembalut Sekali Pakai untuk Selamatkan Kali Brantas
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Kepala DLH Dedik Irianto melakukan sosialisasi pengurangan penggunaan popok bayi dan pembalut sekali pakai di Kampung Geblak Jambangan, Jalan Jambangan Gang X, Kecamatan Jambangan, Surabaya, Selasa, 22 April 2025.-Humas Pemkot Surabaya-
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, jutaan popok sekali pakai mencemari Kali Brantas setiap tahunnya. Hasil penelitian mengungkapkan, 72 persen kontaminan di Kali Brantas bersumber dari aktivitas rumah tangga.
Ironisnya, popok bayi sekali pakai yang banyak ditemukan di sungai tersebut membutuhkan waktu setengah milenium atau 500 tahun untuk terurai.
Kondisi ini memprihatinkan, mengingat hampir separuh pasokan air bersih PDAM Surya Sembada bergantung pada sungai ini. Kepala DLH Surabaya Dedik Irianto khawatir dengan kandungan zat kimia dalam popok yang terbuang ke sungai dan diolah menjadi sumber air minum warga. ”Ini bisa jadi ancaman serius bagi kesehatan,” kata Dedik.
Gerakan ini didukung surat edaran resmi yang dikeluarkan Pemkot Surabaya. SE tersebut diteruskan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kelurahan, kecamatan hingga perusahaan.
Tujuannya, agar masyarakat mau untuk menggunakan popok yang bisa digunakan kembali dan mengajak perusahaan untuk berpartisipasi membantu adanya gerakan ini ke depannya.
”Mungkin ada bayi yang dari keluarga miskin, dan sebagainya, itu bisa membantu gerakan ini. Karena harga popok ini kan lumayan mahal harganya. Nah, mungkin bisa dibantu melalui CSR untuk membantu popok yang bisa dipakai ulang,” kata dia.
Kampanye ini mendapat dukungan penuh dari TP PKK dan komunitas lingkungan. Rencananya, aksi serupa akan digelar di 31 kecamatan sepanjang 2025. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: