Ducati Panik! Bagnaia Tenggelam Marc Marquez Mendominasi GP25

Luigi Dall'Igna dan Davide Tardozzi, kompak terlihat di dalam garasi Francesco Bagnaia (63), jelang dimulainya sesi Sprint Race GP-Catalunya 2025--Twitter Ducati Corse @ducaticorse
HARIAN DISWAY - Musim ini, Bagnaia tak hanya kalah dari rival di lintasan, tetapi juga dari dirinya sendiri. Ducati mengakui masalah sang juara bukan sekadar teknis, melainkan juga psikologis.
Sebagai Juara Dunia MotoGP 2022-2023 sekaligus runner-up musim 2024, perjalanan Francesco “Pecco” Bagnaia di musim 2025 bagaikan terjun bebas ke jurang terdalam.
Di seri Barcelona, ia hanya mampu finis di posisi ke-21 pada sesi kualifikasi—catatan terburuknya sepanjang musim ini. Sprint Race pun menjadi ajang yang tak pantas untuk pembalap Ducati itu.
Davide Tardozzi, manajer tim Ducati, bahkan mengaku kehabisan kata-kata untuk menjelaskan kondisi ini.
Faktanya, ketika Marc Marquez tampil dominan dengan Desmosedici GP25, Bagnaia justru tenggelam di bawah bayang-bayang rekan setimnya.
Kontras terlihat dengan performa Alex Marquez (Ducati Gresini Racing) yang kini menempati posisi kedua klasemen, yang hanya dibekali dengan motor GP24.
BACA JUGA:Ducati Tak Terbendung, Dominasi 6 Musim Berturut-turut
BACA JUGA:MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Rebut Pole Position Pertama Setelah 2,5 Tahun
Di paddock, banyak yang meyakini Bagnaia justru akan lebih kompetitif dengan GP24. Namun, pengakuan semacam itu sama saja dengan menandatangani “surat kematian” kariernya sebagai pembalap resmi Ducati.
Dikuti dari TNT Sports, Tardozzi tak menyembunyikan kekhawatirannya.
“Ini situasi yang sangat sulit. Kami cukup percaya diri setelah balapan di Hungaria, tetapi kini kami sadar bahwa masalah yang dihadapi lebih besar dari perkiraan. Kami sudah mencoba berbagai penyesuaian, data, hingga pengaturan, namun tidak ada satupun yang berhasil,” ujar Tardozzi.
“Satu-satunya hal yang bisa kami lakukan di Sprint Race hanyalah mencari informasi, mencoba mengatur motor untuk balapan utama, dan berharap bisa meraih poin,” tambahnya.
Tardozzi bahkan tak tahu lagi apa yang harus disampaikan kepada Bagnaia.
“Biarkan saja dia menikmati motornya, seperti saat di Misano atau Balaton Park dengan Borgo Panigale V4. Percaya diri atau tidak, biarkan ia menikmati beberapa lap saja. Kami tidak punya pilihan lain. Secara teknis sudah kami coba segalanya, sekarang ia harus menemukan kembali kesenangan dalam membalap dan dalam hidupnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: