Hari Kesadaran Pencegahan Bunuh Diri Internasional Tanggal 10 September 2025: Tema dan Sejarah

Tema dan sejarah Hari Kesadaran Pencegahan Bunuh Diri Internasional tanggal 10 September 2025. - cottonbro studio - Pexels
Tema tersebut mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk berhenti merendahkan dan memandang buruk orang lain. Serta, lebih terbuka terhadap sesama agar bisa saling memberikan kekuatan secara emosional.
Suarakan Hari Kesadaran Pencegahan Bunuh Diri Internasional di media sosial dan tingkatkan kepedulian terhadap sesama dengan mendengarkan isi hati mereka.
Hindari dan laporkan perilaku bullying yang mampu membuat orang lain semakin depresi. Kenali pula gejala dan penyebab seseorang melakukan bunuh diri agar dapat mencegah bunuh diri pada orang terdekat Anda.
BACA JUGA:7 Cara Terapi yang Efektif untuk Menangkal Depresi
BACA JUGA:Banyak PPDS Alami Depresi, Jam Kerja Jadi Salah Satu Pemicunya
3. Gejala dan Penyebab Bunuh Diri, serta Pencegahannya
Melatih kepekaan terhadap gejala bunuh diri perlu ketelatenan. Cari tahu dulu tanda-tanda seseorang yang merencanakan bunuh diri. Caranya bisa dengan mengamati perilaku dan kebiasaan orang terdekat.
Seringkali, mereka yang merencanakan bunuh diri sudah memberikan isyarat-isyarat tanpa disadari. Ada juga yang tidak sengaja mengucapkannya.
Misalnya, ucapan “Semuanya akan berjalan lebih baik tanpa diri saya”, “Saya ingin pergi jauh tidak lama lagi”, atau ucapan lainnya yang berhubungan dengan kematian.
Selain itu, kata-katanya bisa jadi seperti “tidak berguna”, “cuma beban untuk orang lain”, dan “pantas dibuang”. Kadang, yang seperti itu juga muncul di media sosial sebagai unggahan.
Contohnya surat wasiat atau pesan serius seperti menitipkan anggota keluarga atau barang berharga kepada orang lain. Selalu waspadai isyarat seperti itu, agar tidak terlambat mencegah bunuh diri.
BACA JUGA:Cara Melakukan Self Talk Positif agar Lebih Percaya Diri dan Bebas Stres
BACA JUGA:5 Aktivitas yang Membantu Menghilangkan Stres Setelah Seharian Bekerja
Selain itu, ada gelagat lain yang sering luput dari perhatian. Yakni, menjauh dari interaksi sosial, melakukan tindakan yang menyakiti diri sendiri, serta mengalami perubahan mood secara tiba-tiba.
Segera hampiri mereka yang menunjukkan gelagat-gelagat seperti itu. Sapa, dampingi, ajak bicara. Seringkali, dorong untuk bunuh diri datang karena tidak adanya teman atau orang yang bisa diajak berbagi cerita.
Depresi tingkat tinggi, gangguan kepribadian, masalah kehidupan yang berat, merasa sendirian, tekanan emosional, dan masalah kesehatan mental lainnya menjadi pemicu utama bunuh diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber