Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (18): Energi, AI, dan Antusiasme Pekerja Indonesia

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (18): Energi, AI, dan Antusiasme Pekerja Indonesia

VICE GENERAL MANAGER CDTO Cheng Yongzhuo (kiri) mendampingi pekerja Indonesia , Uzbekistan, dan Laos yang mengunjungi China Datang Inner Mongolia Company, Selasa, 9 September 2025.-Doan Widhiandono-

Itu masih ditambah proyek 2 GW energi baru di Tuoketuo dan penerapan komersial pertama teknologi penyimpanan natrium-ion berkapasitas 100 MW di Hubei.

BACA JUGA:Siswa ITCC Raih Beasiswa ke Tiongkok (1): Bening Tilu Kejar Cita-Cita Mulia

BACA JUGA:ITCC Lepas 250 Calon Mahasiswa ke Tiongkok, Gelar Sharing Session Knowledge is Power Bersama Dahlan Iskan

Di balik angka-angka itu, ada teknologi yang kian terasa: kecerdasan buatan.

Kami melihat bagaimana AI sudah menembus tidak hanya teknologi kelistrikan, tetapi juga sektor finansial. Paparan menunjukkan efisiensi yang dihasilkan.

Kapasitas produksi yang semula 4,6 juta kilowatt meningkat menjadi 7,92 juta kilowatt. Di bidang akuntansi, sistem yang dikerjakan AI berkembang dari 47 unit menjadi 64, sementara jumlah staf finansial justru berkurang, dari 65 menjadi 47 orang. Namun output dokumen yang bisa diselesaikan meningkat signifikan: dari 70 ribu menjadi lebih dari 100 ribu surat-menyurat.

AI itu juga mengatur pusat kendali. Dari ruang dengan layar-layar digital, para operator bisa memantau naik-turun produksi di pembangkit yang tersebar. Panel indikator, grafik konsumsi, hingga status mesin ditampilkan secara real-time. Bagi para pekerja dari luar negeri, pengalaman itu adalah pertemuan pertama dengan sistem kendali yang digerakkan AI pada skala sebesar itu.

Selepas pemaparan, peserta dari Indonesia tidak sekadar menjadi pendengar. Mereka aktif mengajak diskusi. Pertanyaan-pertanyaan itu menandai antusiasme mereka, juga kebutuhan untuk menyesuaikan standar global dengan realitas lokal.


DISKUSI pekerja Indonesia dengan staf China Datang Zu Chi. Mereka adalah Sigit Sulistyono (kiri) dan Masayu Cahaya Dinda Pamungkas (dua dari kiri), dan Subhan Hasisi Syai (kanan).-Doan Widhiandono-

Kunjungan pagi itu sudah meninggalkan kesan. Setidaknya di Datang, energi tidak berhenti pada turbin dan panel. Ada sistem besar yang menopangnya. Ada kecerdasan buatan yang mengatur. Dan ada manusia yang diajak belajar agar standar itu bisa hidup di luar negeri. 

Dan sisi kemanusiaan itulah yang diungkapkan oleh Vice General Manager CDTO Cheng Yongzhuo kepada Harian Disway… (*/bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: