Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (18): Energi, AI, dan Antusiasme Pekerja Indonesia
VICE GENERAL MANAGER CDTO Cheng Yongzhuo (kiri) mendampingi pekerja Indonesia , Uzbekistan, dan Laos yang mengunjungi China Datang Inner Mongolia Company, Selasa, 9 September 2025.-Doan Widhiandono-
Dari Hohhot, kami menyaksikan bagaimana Datang meramu energi, teknologi, dan kecerdasan buatan.
SELASA, 9 September 2025. Kami memasuki kantor pusat China Datang Inner Mongolia Company di Hohhot. Letaknya tidak jauh dari hotel Sheraton tempat rombongan menginap. Mungkin hanya 500 meter. Kami berjalan kaki selepas sarapan.
Begitu pintu ruang kantor terbuka, kami langsung disambut maket interaktif. Bukan maket biasa, melainkan representasi lanskap energi Tiongkok yang lengkap.
Ada turbin raksasa yang berputar di hamparan padang, ada panel surya yang terpasang rapi di lereng bukit, dan uniknya, semua itu ditata tanpa menyingkirkan domba maupun ternak warga setempat.
Bagi para peserta pelatihan, terutama empat pekerja dari Indonesia—Edi Susanto (Meulaboh), Sigit Sulistyono (Kendari), Subhan Hasisi Syai (Kalteng), dan Masayu Cahaya Dinda Pamungkas (Sumsel)—pemandangan itu seperti menjadi pembuka diskusi panjang.
Mereka pasti antusias. Bagaimana panel-panel bisa berpadu dengan pola beternak. Bagaimana tenaga angin dan surya dihimpun tanpa mengganggu siklus kehidupan petani. Atau bagaimana kantor perusahaan gede itu bisa berjalan begitu efektif dan rapi.
Di ruang presentasi, staf Datang memaparkan perjalanan perusahaan. Dia menjelaskan berbagai karakteristik proyek Datang. Bagaimana perusahaan itu tetap merangkul alam—bersanding dengan gurun—agar proyek-proyek mereka masih menghasilkan energi melimpah.
Memang, perusahaan tersebut punya catatan gemilang. Berdasar website resminya, perseroan itu sudah berdiri pada 2002. Dan China Datang Corporation Limited kini menjadi salah satu pemasok listrik terbesar di Tiongkok. Mereka beroperasi di 31 provinsi dan lebih dari 10 negara. Termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Indonesia, Uzbekistan, dan Singapura.
RUANG FINANCE yang dikunjungi perserta Foreign Employess Training & Cultural Exchange CDTO.-Doan Widhiandono-
Pada akhir 2023, total asetnya menembus 890 miliar yuan. Kapasitas terpasang mencapai 180 GW, dengan hampir separonya berasal dari energi bersih. Nama Datang pun sudah 14 tahun berturut-turut tercatat dalam daftar Fortune Global 500.
Data terbaru menunjukkan bahwa pada 2024 kapasitas itu menembus 200 GW. Tambahan lebih dari 20 GW hanya dalam setahun, terutama dari energi baru.
Ada catatan lain: produksi batubara lebih dari 30 juta ton, proyek turbin impulse 500 MW di Xizang, MoU pertama dengan Zambia untuk proyek 220 MW, hingga rekor ketinggian ladang angin Baxoi di 5.200 meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: