Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (22): Panen Gas di Tengah Gurun

KAWASAN PABRIK gasifikasi batu bara Keshiketeng, Mongolia Dalam, yang terlihat bersih.-Doan Widhiandono-
’’Pelajaran’’ kali ini datang dari Keqi Coal–Gasification Project. Inilah proyek energi bersih raksasa di Inner Mongolia.
KAMIS pagi, 11 September 2025, rombongan harus sudah siap sejak pukul 06.30. Dari Chifeng, kami bergerak ke arah barat laut. Tujuannya: Keqi Coal–Gasification Project, fasilitas pengolahan batu bara menjadi gas alam milik China Datang.
Perjalanan memakan waktu sekitar 4 jam. Jaraknya sekitar 300 kilometer dari kota Chifeng. Keqi adalah singkatan nama ’’kecamatan’’ lokasi proyek gasifikasi tersebut. Aslinya: Keshiketeng. Atau dalam bahasa Mongolia: Hexigten. Tempatnya sudah hampir mepet Mongolia di barat dan utara.
Dalam perjalanan itu, Padang rumput kering terbentang, sesekali berganti bukit tandus. Di kejauhan, gurun yang luas seperti menegaskan betapa terpencil lokasi gasifikasi batubara tersebut. Namun, gurun itu pula yang menjadi daya tarik Keshiketeng. Di situ ada Hexigten Global Geopark yang menyajikan bentang alam menakjubkan. Formasi bebatuan, padang savana, hingga padang gurun.
Namun, justru di tengah gurun itulah berdiri sebuah kompleks industri raksasa. Kantornya megah, bersih, dan tampak kontras dengan lingkungan sekitarnya.
Dari halaman depan, bangunan itu berkilau terkena matahari. Di dalamnya, suasana begitu teratur. Para pekerja beraktivitas dengan berjalan kaki atau bersepeda dari satu unit produksi ke unit lainnya.
Rombongan disambut oleh Wang Yuzhong, Wakil General Manager Inner Mongolia Datang International Keshiketeng Coal Gas Company. Ia memaparkan sejarah dan kinerja perusahaan itu.
Proyek Keqi, katanya, adalah fasilitas gasifikasi batubara terbesar di dunia. Dibangun dalam tiga tahap dengan investasi total mencapai 25,71 miliar yuan. Kapasitasnya bisa memproduksi hingga 4 miliar meter kubik gas per tahun.
OPERATOR KOMPUTER di ruang pusat kendali pabrik gasifikasi batu bara Keshiketeng.-Doan Widhiandono-
Gas yang dihasilkan tidak berhenti di wilayah lokal. Melalui jaringan pipa sepanjang 320 kilometer, suplai energi dari gurun ini bisa menjangkau Beijing—kota berpenduduk lebih dari 21 juta orang yang berjarak hampir 500 kilometer ke selatan. Dari ruang kontrol pusat, semua aliran energi itu bisa dipantau secara real time.
Rombongan juga diajak berkeliling kompleks produksi. Dari balik kaca bus, pipa-pipa baja berdiameter besar membentang di atas kepala, seolah menjadi atap perjalanan.
Pipa-pipa itu adalah jalur vital yang mengalirkan hasil gasifikasi dari satu unit ke unit lain. Di setiap titik, aturan keamanan sangat ketat. Tidak ada yang boleh menyalakan korek api atau membawa benda yang bisa memicu percikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: