Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (22): Panen Gas di Tengah Gurun

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (22): Panen Gas di Tengah Gurun

KAWASAN PABRIK gasifikasi batu bara Keshiketeng, Mongolia Dalam, yang terlihat bersih.-Doan Widhiandono-

Namun, dalam dua dekade terakhir, Tiongkok bergerak cepat, bahkan menyalip Jepang dalam kapasitas maupun teknologi. “Ini bukti bahwa mereka bisa menguasai bidang yang tadinya bukan unggulan,” katanya.

Fakta itu memang sejalan dengan perkembangan industri energi Tiongkok. Mereka semula sangat bergantung pada pembangkit batu bara konvensional. Kini mereka mendorong integrasi antara gasifikasi, energi terbarukan, dan sistem transmisi modern.

Dengan kapasitas sebesar 4 miliar meter kubik gas per tahun, Keqi menjadi penopang transisi energi. Sekaligus pengaman pasokan untuk pusat-pusat industri di Tiongkok timur.

Bagi para peserta pelatihan dari Indonesia, kunjungan itu menegaskan perspektif baru. Sigit, yang sehari-hari bekerja di Kendari Power Plant, mengamati betapa sistem keamanan di Keqi berjalan ketat dan disiplin. 

Kunjungan ke Keqi memberikan gambaran tentang bagaimana sebuah proyek besar bisa dibangun dan dikelola di tengah lokasi yang sulit. Dari gurun Mongolia Dalam, energi bersih mengalir jauh hingga ke ibu kota Tiongkok. Dan bagi para peserta asing, pengalaman itu menjadi pelajaran bahwa inovasi bisa lahir dari mana saja, bahkan dari hamparan pasir yang sepi.

Dan di hari itu pula, peserta diajak untuk melihat bagaimana perusahaan tersebut ’’merangkul gurun’’ untuk menjadi sumber energi… (*/bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: