Kejutan Djamari Chaniago

ILUSTRASI Kejutan Djamari Chaniago. Ia dilantik sebagai menko polkam oleh Presiden Prabowo Subianto. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
INILAH yang namanya hak prerogatif presiden. Suka-suka presiden menunjuknya. Padahal, sejumlah politikus, analis politik, para pendengung, hingga ormas sudah menggaungkan dan menyodorkan nama yang dianggap layak menjadi menko polkam.
Beredarlah nama mantan Menko Polhukam Mahfud MD, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, hingga Mendagri Tito Karnavian. Juga, ada nama mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Namun, pilihan Presiden Prabowo Subianto jatuh ke Djamari Chaniago. Jenderal tua, dalam arti sebenarnya. Sebab, usianya sudah 79 tahun. Nama yang tak pernah sekali pun disenggol dalam orbit opini. Kalaupun namanya mulai muncul, itu setelah infonya bocor, beberapa jam sebelum pelantikan.
BACA JUGA:Prabowo 3 Kali Reshuffle Kabinet dalam 11 Bulan, Pakar UGM: Belum Matang dan Bisa Terjadi Lagi
BACA JUGA:Reshuffle Konsolidasi Politik
Djamari, sosok asal Sumatera Barat itu, lulusan Akabri 1971. Kakak kelas Prabowo (1974). Juga, kakak kelas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan presiden yang kini menikmati hidup sebagai pelukis dan pembina Klub Voli Lavani. SBY (Akmil 1973).
Jelas, suatu yang mengejutkan. Muncul nama Djamari di posisi strategis. Yang membawahkan panglima TNI, kepala Polri, jaksa agung, mendagri, menlu, menhan, menkomdigi, dan kepala BIN.
Pertama, yang membuat jadi kejutan, Djamari tak pernah memegang salah satu jabatan itu. Atau, paling tidak menjadi menteri. Seperti Prof Mahfud, menjadi menko polhukam dianggap pas karena pernah menjadi menteri pertahanan. Juga, Budi Gunawan yang sekarang dicopot, sebelum menko polkam menjadi kepala BIN.
Djamari? Kariernya banyak di internal ABRI (TNI). Ia memang sudah menjabat pos strategis seperti panglima Kodam Siliwangi, panglima Kostrad, wakil KSAD, hingga kasum ABRI.
Selain pangdam, semua jabatan di atas itu untuk bintang tiga. Jadi, setelah bintang tiga, jabatannya bergulir di pos-pos letnan jenderal. Sebelum pensiun dari militer aktif, Djamari pernah menjadi anggota Fraksi ABRI 1999. Pangkat terakhir Djamari adalah letnan jenderal (purn).
Prabowo pun memberikan pangkat kehormatan jenderal (hon). Itu untuk mengimbangi jabatannya. Sebab, anak buahnya banyak yang jenderal bintang empat seperti panglima TNI dan kepala Polri.
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Mendagri Tito Karnavian juga purnawirawan jenderal. Djamari mendapat durian runtuh dua kali: menteri dan pangkat bintang empat.
Hal kedua yang membuat menko polkam baru jadi kejutan adalah Djamari tak terlalu aktif setelah pensiun. Tidak seperti Prabowo atau Wiranto yang mendirikan partai politik sebagai panggung baru. Mereka bekerja keras untuk tetap eksis.
Atau, seperti Luhut Binsar Panjdaitan, A.M. Hendropriyono, atau Agum Gumelar yang aktif speak up sehingga tetap berpengaruh di publik. Mereka menjadi jenderal populer. Pun, beberapa kali kebagian jabatan di pemerintahan setelah pensiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: