Erick Thohir di Sertijab Menpora: Kepemimpinan Egaliter dan Fokus Prestasi Pemuda

Erick Thohir di Sertijab Menpora: Kepemimpinan Egaliter dan Fokus Prestasi Pemuda

Erick Thohir dalam pidato perdananya saat sertijab Menpora, kamis, 18 September 2025-Disway/Dimas Rafi-

HARIAN DISWAY - Erick Thohir resmi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) setelah serah terima jabatan dengan Dito Ariotedjo, Kamis, 18 September 2025. 

Dalam pidato perdananya, Erick menegaskan pentingnya persatuan pemuda dan olahraga sebagai kekuatan bangsa. Ia menekankan kepemimpinan yang egaliter dan mengayomi, bukan sekadar memimpin secara hierarkis.

Upacara sertijab turut dihadiri dua figur Menpora, yang menurut Erick menunjukkan kultur estafet kepemimpinan. Ia berjanji capaian menteri sebelumnya akan dilanjutkan, dirapikan, serta dikonsolidasi agar lebih optimal.

BACA JUGA:Erick Thohir: Prestasi dan PR di PSSI hingga Bayang-Bayang Rangkap Jabatan sebagai Menpora

Alhamdulillah kita lihat hari ini, bagaimana tidak banyak di banyak negara ketika serah terima jabatan dihadiri oleh dua figur menteri, cepat kita lihat. Itulah kultur yang kita bangun. Hari ini, bayangkan para senior datang, dan saya yakin para senior sudah punya visi, misi, blueprint sebelumnya,” ujar Erick Tohir pada Pidato Perdananya.

Erick memaparkan arah kebijakan barunya, antara lain peningkatan kapabilitas kepemudaan. Ia menyebut jumlah pemuda Indonesia sangat masif, yakni sekitar 131 juta jiwa di usia 40-an dan 60–80 juta di usia 30-an. 

Potensi besar ini, menurutnya, harus diarahkan untuk melahirkan generasi yang berani bermimpi, berprestasi, dan mencintai tanah air.

Selain itu, Erick menegaskan perlunya sinergi program lintas kementerian, termasuk dengan Kementerian Sosial dan DIPI. Langkah ini dinilai penting untuk efisiensi dan efektivitas anggaran pemerintah.

Dalam bidang olahraga, Erick menyebut olahraga adalah “duta bangsa” sekaligus alat pemersatu, bukan pemecah. Ia mendorong roadmap olahraga nasional disusun bersama-sama oleh para pemangku kepentingan, bukan berjalan sendiri-sendiri. 

BACA JUGA:Kata Erick Thohir soal Rangkap Jabatan Menpora dan Ketum PSSI

“Kalah menang biasa, tapi benar tidak kita kasih 110 persen di setiap pertandingan itu,” tegasnya.

Erick juga berharap organisasi kepemudaan mampu menjadi tolak ukur arah bangsa di masa depan. Ia mengajak para tokoh pemuda dan pimpinan olahraga untuk berdiskusi menentukan langkah strategis ke depan.

Mengenai gaya kepemimpinannya, Erick menegaskan dirinya orang yang egaliter meski tegas. Ia menekankan keberhasilan kementerian bukanlah keberhasilan pribadi, melainkan hasil kerja kolektif seluruh tim.

Pidato ditutup dengan doa bersama, menandai komitmen untuk melanjutkan dan memperbaiki program yang telah ditinggalkan pendahulunya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: