Pemerintah Pacu Investasi Global Lewat Tokenisasi, Target 50 Miliar Dolar AS di 2027

Pemerintah Pacu Investasi Global Lewat Tokenisasi, Target 50 Miliar Dolar AS di 2027

Melalui kerja sama strategis antara Kementerian Investasi dan PT Edena Capital Nusantara, Indonesia menargetkan arus investasi asing langsung sebesar 10 miliar dolar AS pada 2026, yang akan meningkat menjadi 50 miliar dolar AS pada 2027.--Disway

HARIAN DISWAY - Pemerintah Indonesia mulai menyiapkan strategi besar untuk menarik arus modal asing dengan memanfaatkan teknologi tokenisasi.

Lewat kerja sama Kementerian Investasi dan PT Edena Capital Nusantara, Indonesia menargetkan mampu meraup investasi hingga 50 miliar dolar AS pada 2027.

Langkah ini sejalan dengan visi jangka panjang Indonesia Emas 2045. Pemerintah menilai tokenisasi dapat membuka jalan baru bagi aliran investasi global sekaligus mempercepat transformasi ekonomi digital.

Tokenisasi adalah proses mengubah kepemilikan aset tradisional, seperti keuangan, properti, atau instrumen lain, menjadi token digital yang dapat diperdagangkan di platform khusus. Dengan model ini, investor tidak lagi harus menyiapkan modal besar, karena kepemilikan bisa dibagi dalam unit-unit kecil.

BACA JUGA:Menko Airlangga dan Menkeu Purbaya Beberkan Paket Ekonomi Baru Tahun 2025

BACA JUGA:17 Program Stimulus Ekonomi 2025 untuk Serap Tenaga Kerja dan Dukung UMKM

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan, inisiatif ini diharapkan mampu mendorong arus investasi langsung sebesar 10 miliar dolar AS pada 2026, dan melonjak lima kali lipat setahun setelahnya.

“Kita tidak boleh tertinggal. Dunia sedang bergerak menuju era tokenisasi, dan Indonesia harus menjadi bagian dari perubahan itu,” ujarnya.

Platform Edena yang dikembangkan PT Edena Capital Nusantara diposisikan sebagai katalis utama. Perusahaan ini menawarkan ekosistem digital yang memungkinkan masyarakat berinvestasi mulai dari Rp100 ribu.

Selain membuka akses bagi investor ritel, platform juga diklaim bisa menekan biaya pendanaan usaha kecil menengah hingga 50 persen.

BACA JUGA:IHSG Anjlok Usai Reshuffle, Menkeu Purbaya Optimistis Ekonomi Pulih Cepat

BACA JUGA:Prabowo Tambah 65 Sekolah Rakyat Akhir Bulan Ini, 7 Unit Siap Beroperasi di Jatim

Pemerintah optimistis skema ini dapat memperluas partisipasi publik. Lebih dari 270 juta penduduk Indonesia diharapkan bisa ikut terlibat, baik dalam bentuk kepemilikan fraksional properti maupun instrumen investasi lainnya.

Dampaknya bukan hanya peningkatan arus modal, tetapi juga penciptaan lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: