Arsenal vs Man City Berakhir Imbang, Mikel Arteta dan Pep Guardiola Berbagai Pelajaran

Arsenal vs Man City berakhir imbang, Mikel Arteta dan Pep Guardiola dapat pelajaran penting--Reuters
HARIAN DISWAY - Pertarungan di Emirates Stadium berakhir imbang 1-1, dengan gol telat Gabriel Martinelli menyelamatkan Arsenal dari kekalahan. Manchester City sempat unggul cepat lewat Erling Haaland, namun gagal mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir.
Laga ini menghadirkan kontras gaya bermain. Arsenal tampil dominan dalam penguasaan bola, sedangkan Man City lebih banyak bertahan rapat dan menunggu celah untuk serangan balik. Statistik menunjukkan City hanya menguasai 32,8 persen bola, terendah di era Pep Guardiola.
Meski hasil seri membuat Arsenal tertinggal lima poin dari Liverpool di klasemen, laga ini menunjukkan perkembangan signifikan. Mereka mampu memaksa City mengubah gaya permainan yang biasanya penuh kendali menjadi bertahan total.
Guardiola bahkan mengaku heran. “Saya juga terkejut dengan cara kami bertahan. Tapi itu pujian untuk Arsenal, mereka memang bagus.” Bagi kedua tim, satu poin ini memberi pelajaran: Arsenal semakin matang, sementara City menemukan identitas baru dalam daya juang.
BACA JUGA:Rating Pemain Arsenal Usai Ditahan Imbang Man City 1-1, Para Supersub Menyala!
BACA JUGA:Rating Pemain Man City Usai Ditahan Imbang Arsenal, Erling Haaland Tajam, Pertahanan Oke
Perlawanan Hingga Akhir Bagi Arsenal
Mikel Arteta membantah bermain aman dengan menurunkan trio Martin Zubimendi, Declan Rice, dan Mikel Merino saat laga melawan Man City, Senin 22 September 2025--Getty Images
Mikel Arteta membela keputusannya menurunkan trio Martin Zubimendi, Declan Rice, dan Mikel Merino sejak awal. Saat ditanya apakah itu terlalu aman, ia membantah perrnyataan tersebut. “Saya serahkan pada kalian untuk menilai. Tapi bagi saya, itu tetap banyak pemain menyerang," ujarnya.
Namun, babak pertama memperlihatkan Arsenal kesulitan menciptakan peluang. Arteta akhirnya mengganti Merino dengan Eberechi Eze di jeda, sekaligus memasukkan Bukayo Saka. Ia menolak anggapan keputusannya di awal salah. “Terlalu mudah mengatakan begitu. Saya rasa jelas apa yang ingin kami lakukan, dan kami memulai laga dengan baik," tambah sang pelatih.
Perubahan itu terbukti efektif. Arsenal tampil lebih agresif dan memaksa City bertahan dengan formasi 5-4-1. Declan Rice juga mengungkap pesan Arteta di ruang ganti. “Pesannya adalah terus maju, terus menekan, dan mencoba membuat keunggulan jumlah," tutur sang gelandang.
Hasilnya terlihat di menit akhir. Eze melepaskan umpan panjang, dan Martinelli menyelesaikannya dengan dingin melewati Gianluigi Donnarumma. “Energinya, sikapnya, semuanya bagus. Itu sebabnya dia kembali memberi dampak besar untuk tim,” puji Mikel Arteta kepada sang pemain (Gabriel Martinelli).
Selain kegembiraan atas gol penyama, laga ini membuka diskusi soal kombinasi Rice dan Merino. Duet keduanya dianggap kurang kreatif, berbeda dengan kontribusi Eze yang langsung terlihat. Bagi Arsenal, hal itu bisa jadi pelajaran untuk laga besar berikutnya.
Meski gagal meraih tiga poin, Arsenal tetap optimistis. Rice menegaskan bahwa itu merupakan perubahan nyata sejak di bawah asuhan Arteta. “Sejak saya datang, mungkin baru kali ini kami benar-benar mendominasi Man City seperti hari ini," tutup gelandang asal Inggris itu.
BACA JUGA:Arsenal vs Man City 1-1: Gabriel Martinelli Batalkan Kemenangan The Citizens
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: Manchester Evening News