Binge-Watching Culture, Maraton Film Jadi Gaya Hidup Baru

Binge-Watching Culture, Maraton Film Jadi Gaya Hidup Baru--unsplash.com
Selain itu, duduk terlalu lama di depan layar dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti nyeri punggung, kelelahan mata, hingga risiko gaya hidup sedentari.
Dari sisi psikologis, binge-watching berlebihan juga bisa memicu kecanduan dan menurunkan produktivitas, terutama jika mengganggu pekerjaan atau studi.
Fenomena Sosial dan Budaya Populer
JARAK menonton perlu diperhatikan saat berencana untuk maraton serial maupun film.-Robert Daly-iStock
Menariknya, budaya maraton film kini tidak hanya sebatas kegiatan hiburan pribadi. Media sosial sering dipenuhi dengan diskusi, ulasan, hingga meme seputar serial atau film yang sedang populer.
Hal ini membuat binge-watching menjadi bagian dari budaya populer global yang mempertemukan orang-orang dengan minat yang sama.
BACA JUGA:Panduan Menonton Serial dan Film Naruto Secara Berurutan
BACA JUGA:Dacre Montgomery Antusias Menantikan Serial Terakhir Stranger Things
Bahkan, sejumlah acara nonton bareng (watch party) secara daring maupun offline semakin marak. Komunitas penggemar memanfaatkan momen rilis serial baru untuk menonton bersama sekaligus berbagi pengalaman.
Dengan demikian, binge-watching kini berkembang menjadi gaya hidup yang erat kaitannya dengan identitas sosial dan budaya digital.
Bagi sebagian orang, maraton film sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang lekat dengan teknologi dan budaya populer. Karena itu, bijaklah mengatur waktu menonton agar tetap seimbang antara hiburan, kesehatan, dan produktivitas. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber