Para Santri Beradu Argumen tentang Dakwah di Era Artificial Intelligence dalam Disway Mandarin Debate Competition

Para Santri Beradu Argumen tentang Dakwah di Era Artificial Intelligence dalam Disway Mandarin Debate Competition

Para Santri beradu argumen di lomba debat bahasa mandarin Disway Mandarin Debate and Speech Competition 2025 di Atrium Tunjungan Plaza 6-Moch Syahirol Layeli/Harian Disway -

“Bagaimanapun efektivitas AI luar biasa, tapi tetap tidak bisa menggantikan metode dakwah konvensional. Kunci dakwah adalah kedamaian hati,” tegas tim kontra saat menjawab pertanyaan interpelasi dari Novi Basuki.

Salah satu anggota tim, Awan, mengungkapkan bahwa proses persiapan debat mereka sendiri terbilang singkat. Sejak mendapat informasi lomba dari guru SMA, anggota tim sudah mulai berlatih. 

“Walaupun hasilnya kalah, ada sisi positif yang kami dapatkan, yaitu yang penting rajin belajar dan jangan meremehkan hal sekecil apa pun, karena waktu tidak akan terulang dua kali dan kesempatan hanya datang sekali,” ujar mereka.

Tim SMA Xin Zhong pun mengemukakan bahwa persiapannya sendiri dibantu oleh guru Bahasa Mandarin Hu Xi Yu untuk berlatih pelafalan hingga tata bahasa. Peserta dari tim pro pun sudah belajar bahasa Mandarin sejak masih kecil. Kalah atau menang, menurut mereka semuanya harus tetap dijalani dan dihadapi apa pun hasilnya.(*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: