Rating Pemain Inter Usai Bekuk Cremonese 4-1, Ange-Yoan Bonny Sensasional!

BACA JUGA:Statistik Inter Milan setelah Gasak Slavia Praha 3-0, Lautaro Martinez Cetak Brace!

Aksi Federico Dimarco saat laga Inter lawan Cremonese dalam lanjutan pekan Liga Italia 2025/2026, Minggu 5 Oktober 2025--@Inter-X

Kolaborasinya dengan Federico Dimarco di sisi kiri menjadi senjata utama Inter. Dimarco benar-benar tampil luar biasa, mengirimkan 17 umpan silang, mencetak satu gol brilian dari jarak jauh, dan memberi satu assist yang terukur sempurna. 

Kombinasi keduanya menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Cremonese. Dimarco yang agresif dengan umpan-umpan matangnya, dan Bonny yang lincah dengan gerakan tanpa bola, menciptakan duet yang nyaris mustahil dihentikan. 

Sementara itu, lini tengah Inter kembali menunjukkan keunggulannya dalam mengendalikan tempo. Nicolo Barella tampil sebagai otak permainan. 

Ia membaca ritme dari menit awal, membangun serangan, dan menutup penampilannya dengan gol indah yang menegaskan keunggulan tim. Pergerakannya begitu cair, perpaduan antara kerja keras dan kecerdasan taktis yang khas. 

Di sisi lain, Henrikh Mkhitaryan memainkan peran veteran yang menghubungkan antar lini dengan efektif. Ia rajin mencari ruang, mencoba tembakan jarak jauh, dan menjaga sirkulasi bola tetap hidup. Meski sempat kehilangan bola beberapa kali, pengalamannya sangat membantu keseimbangan tim. 

Davide Frattesi, sayangnya, sedikit kurang tajam malam itu. Ia aktif dalam pergerakan tanpa bola, tapi gagal memanfaatkan beberapa peluang emas. Performa yang energik namun tidak efektif.

BACA JUGA:Wonderkid Inter Pio Esposito Bikin Real Madrid Tergoda, Ini Statistiknya

BACA JUGA:Igor Tudor Sanjung Inter Milan Sebagai Tim Terkuat Seria A: Lebih Tangguh dari Napoli!

Selebrasi Nicollo Barella usai mencetak gol keempat bagi Inter, menutup keran gol bagi Nerazzurri, Minggu 5 Oktober 2025--@SerieA-X

Dari sisi kanan, Denzel Dumfries memberikan warna lewat kecepatan dan tenaga, meski penampilannya terbilang singkat. Ia diganti di babak kedua untuk menjaga kebugaran. Tetapi dalam waktu yang singkat itu, ia tetap memberi kontribusi lewat tekanan dan umpan silang berbahaya. 

Inter seolah memiliki dua sayap yang sama hidupnya, Dimarco di kiri dan Dumfries di kanan, yang membuat Cremonese sulit bernapas.

Di lini belakang, trio Stefan de Vrij, Manuel Akanji, dan Alessandro Bastoni tampil solid dan kompak. 

De Vrij menjadi palang pintu yang tenang dan cerdas membaca permainan. Akanji menunjukkan kemampuan distribusi bola dari belakang, sempat mencetak gol yang dianulir karena offside, namun tampil percaya diri sepanjang laga. 

Sumber: fotmob