Rayakan Hari Batik, Best Western Papilio Surabaya Eksplorasi Keunikan Motif Teyeng dari Karat Besi
Best Western Papilio Surabaya gandeng UMKM Batik Te’ye’ng kenalkan motif 'Teyeng' yang unik dalam Hands On Workshop-dok. Best Western Papilio-
HARIAN DISWAY - Best Western Papilio Hotel Surabaya merayakan Hari Batik Nasional tahun dengan menggandeng UMKM Batik Te’ye’ng.
Hotel itu menggelar acara Hands On Batik Workshop pada 5 Oktober 2025, sebuah ajakan langsung kepada masyarakat untuk turut melestarikan batik. Sebagai warisan budaya Indonesia yang diakui dunia.
Sebanyak 42 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari ibu rumah tangga, guru, hingga pegawai swasta, ambil bagian dalam acara tersebut. Mereka berkumpul untuk merasakan langsung proses membatik tulis secara tradisional.
BACA JUGA:Hari Batik Nasional 2025, Gubernur Khofifah Ajak Generasi Muda Jadikan Batik Simbol Gaya Berbudaya

Workshop dipandu oleh Bapak Firman, pengrajin Batik Te’ye’ng-dok. Best Western Papilio-
Itu adalah kesempatan langka untuk menyentuh akar budaya. Memahami bahwa sehelai kain batik adalah perpaduan antara seni, filosofi mendalam, dan identitas bangsa.
Sejak diakui UNESCO pada 2009 sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi, batik tak pernah berhenti bercerita. Dan di workshop tersebut, cerita itu hidup kembali.
Dibimbing langsung oleh Firman, pengrajin dari Batik Te’ye’ng, peserta diajak menyelami dunia canting, lilin panas, dan pewarna. Ia memperkenalkan keunikan motif andalannya: motif teyeng.
BACA JUGA:5 Style Batik Kekinian untuk Hari Batik Nasional 2025: Modis, Trendi, dan Tetap Berbudaya

Para peserta diajak mengenal keunikan motif “Teyeng” yakni motif yang dihasilkan dari karat besi-dok. Best Western Papilio-
Nama Teyeng diambil dari bahasa Jawa. Artinya karat besi. Uniknya, motif itu benar-benar dihasilkan dari proses oksidasi (karat) yang menciptakan pola khas yang elegan pada kain.
Itu menunjukkan bagaimana inovasi dan alam dapat berpadu. Di mata Firman, batik bukan sekadar produk tekstil. "Tetapi ada banyak cerita di dalamnya," katanya.
"Di Surabaya ini, kami ingin cerita itu terus hidup, berkembang, dan menjadi bagian dari gaya hidup masa kini," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: