4 Fungsi Profesi Jurnalis di Tengah Derasnya Arus Perkembangan Informasi

HARIAN DISWAY - Setiap 2 November, dunia memperingati Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas terhadap Kejahatan pada Jurnalis.

Peringatan itu menjadi momentum penting. Yakni untuk menghargai dedikasi para jurnalis yang telah berjuang demi menyampaikan kebenaran. Apalagi di tengah arus informasi yang kian cepat dan kompleks.

Sayangnya, profesi jurnalis sering kali masih dipandang sebelah mata. Banyak orang tidak menjadikannya cita-cita utama yang ingin dikejar. Padahal, jurnalis memegang peran vital dalam menjaga keberlangsungan demokrasi.

Bersama eksekutif, legislatif, dan yudikatif, jurnalis merupakan bagian dari empat pilar demokrasi yang memastikan keterbukaan, akuntabilitas, dan kebebasan berpendapat tetap hidup dalam suatu negara.

BACA JUGA:Jurnalis Tiongkok Kunjungan ke DPRD Jawa Barat, MQ Iswara: Semoga Jadi Katalis Investasi di Tanah Pasundan

BACA JUGA:KAJ Jatim Desak Polda Ambil Alih Kasus Kekerasan Jurnalis, Polrestabes Dinilai Lalai dan Tak Profesional

Di era digital seperti sekarang, ketika informasi menyebar begitu cepat melalui media sosial dan platform daring, peran jurnalis menjadi semakin penting.

Yakni untuk memastikan bahwa masyarakat menerima informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berikut 4 fungsi utama profesi jurnalis di tengah derasnya arus perkembangan informasi.

1. Memfasilitasi Proses Demokrasi 

Kehidupan modern membuat masyarakat kesulitan untuk menerima fakta dan data yang valid. Jurnalis berperan besar dalam menyediakan informasi yang relevan. Agar publik dapat menilai isu secara objektif.

BACA JUGA:Drakor Nice to Not Meet You Terancam Boikot, Lim Ji Yeon Diduga Tiru Jurnalis di Palestina

BACA JUGA:Dewan Pers Desak Istana Transparan soal Pencabutan ID Card Jurnalis CNN, Mensesneg Janji Carikan Solusi

Dalam konteks demokrasi, jurnalisme membantu warga negara untuk berpartisipasi secara aktif. Mulai dari mengikuti perkembangan calon pemimpin negara, menanggapi isu sosial, hingga menyuarakan pendapat terhadap kebijakan publik.

Menurut UNESCO, keberadaan media independen berkontribusi langsung terhadap peningkatan partisipasi warga dalam proses politik. Juga pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Sumber: