Sastra Inggris UNAIR Gelar Kompetisi Baca Berita Tingkat SMA, Jaring Bibit Unggul News Anchor Indonesia

Potret para pemenang lomba news anchor Shakesperior 2025 bersama para dewan juri.-Nazwarahma-HARIAN DISWAY
Para semifinalis antusias mengikuti babak semifinal yang berlangsung selama sekitar satu jam. Tiga dosen Basasing selaku dewan juri mengaku kebingungan untuk menentukan 5 pemenang untuk melaju ke babak final.
"Saya kagum dengan kemampuan para peserta yang bisa menganalisis topik berita hingga cukup jauh walaupun hanya dalam waktu yang singkat," terang Petrik Mahisa Akhtabi, salah seorang juri.
BACA JUGA:Peran Divisi Content Writer dan Reporter dalam Harian Disway Surabaya
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan News Anchor RTV Michael Tjandra: Quan Xin Quan Yi
Saat mengumumkan nama-nama finalis, Petrik bersama Alexei Wahyudiputra dan Noerhayati Ika Putri mengevaluasi sedikit kompetisi semifinal. Mereka memberikan umpan balik kepada semifinalis.
Menurut Alexei, news anchor bukan hanya membaca berita, tetapi juga menyampaikan pesan, emosi, dan kabar penting yang harus mendapat perhatian dari orang yang menonton.
Noerhayati menambahkan bahwa seorang presenter harus juga memperhatikan kelengkapan dan validnya isi berita yang dibawakan. Namun, kelancaran berbahasa Inggris, kepercayaan diri, dan kesesuaian penekanan serta intonasi menjadi faktor terpenting.
SESI pemberian umpan balik oleh para juri kepada salah satu peserta yang tereliminasi.-Nazwarahma-HARIAN DISWAY
Di ruangan lain, hawa dingin Ruangan Herodotus B meningkatkan ketegangan para finalis yang sedang mempersiapkan diri menghadapi babak final.
BACA JUGA:6 Ide Lomba untuk Meningkatkan Apresiasi Pendidikan
BACA JUGA:Lomba Kompetensi Siswa SMK Jawa Timur 2024: Madiun Jadi Saksi Perjalanan Pencarian Juara Baru!
Dalam babak final, para peserta diminta berbicara tentang Ketetapan Presiden Donald Trump atas Tarif Ekspor Indonesia ke Amerika sebesar 19%. Skill para finalis tak bisa dipandang sebelah mata. Para juri memberikan apresiasi.
Keluar sebagai pemenang dalam kompetisi tersebut adalah Matthew Alexander Bintoro dari Petra 2 Christian Senior High School Surabaya.
"Karena aku sudah dilatih berbahasa Inggris sejak kecil, itu menjadi privilege-ku dalam kompetisi kali ini. Aku juga melatih berbicara di depan umum lewat klub debat di sekolah," ujar Matthew setelah diumumkan sebagai juara.
Ia juga mengaku sudah memprediksi topik-topik berita yang mungkin akan dipilih dewan juri. Maka, ia sudah melatihnya jauh-jauh hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: