Pilot TNI AU Sukses Uji Terbang Pesawat Tempur KF-21 Boramae

Uji terbang pada prototipe pesawat tempur generasi 4,5 KF-21 (pilot uji Korea Aerospace Industries (KAI) Koh Hwi Seok dan Kolonel Pnb Mohammad Sugiyanto Boramae) di Sacheon, Korea Selatan pada 30 September 2025.--kemhan
HARIAN DISWAY - Pilot tempur TNI Angkatan Udara Kolonel Pnb Mohammad Sugiyanto sukses menjalankan uji terbang sebagai front seater (kursi depan) pada prototipe pesawat tempur generasi 4,5 KF-21 Boramae, di Sacheon, Korea Selatan pada 30 September 2025.
Kolonel Pnb Mohammad Sugiyanto dengan panggilan Mammoth juga pernah yang sukses mengawaki pesawat KF-21 Boramae. Uji terbang KF-21 tersebut ia lakukan sebagai pilot di bangku belakang (back seater) pada 16 Mei 2023.
Dalam misi berdurasi satu jam, Mammoth melaksanakan pengujian performa serta aspek stabilitas dan kontrol pada ketinggian 10.000 hingga 20.000 kaki, didampingi oleh pilot uji Korea Aerospace Industries (KAI) Koh Hwi Seok.
Keterlibatan penerbang TNI AU dalam fase uji terbang menjadi bagian dari implementasi kerja sama Indonesia-Korea Selatan dalam proyek jet tempur KF-21/IF-X yang merupakan pembelian 48 unit KF-21.
BACA JUGA:Indonesia Tertarik Akuisisi Bom Berpemandu GPS Korea (KGGB) untuk Perkuat TNI AU, Ini Kemampuannya
KF-21 Boramae Pertama kali terbang pada tahun 2022 dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2026. Memiliki tata letak mesin ganda yang lebih konvensional dengan bentuk siluman.
Meskipun pesawat ini belum sepenuhnya menjadi pesawat tempur siluman, tetapi pesawat ini dilengkapi fitur-fitur siluman canggih yang secara signifikan mengurangi visibilitasnya. Dikombinasikan dengan avionik dan sistem EW yang canggih.
Uji terbang pada prototipe pesawat tempur generasi 4,5 KF-21 (pilot uji Korea Aerospace Industries (KAI) Koh Hwi Seok dan Kolonel Pnb Mohammad Sugiyanto Boramae) di Sacheon, Korea Selatan pada 30 September 2025.--kemhan
Pesawat tempur ini mampu terbang dengan kecepetan maksimal hingga 1400 mil per jam dengan jangkauan 2900 km. KF-21 juga memiliki daya angkut hingga 7,7 ton.
KF-21 Boramae juga dilengkapi radar AESA bersama dengan sistem IRST (Infrared Search and Track) yang membuat pesawat ini dapat mendeteksi dan melacak target dengan lebih baik.
BACA JUGA:Prabowo Akan Tingkatkan Kemampuan Angkut Pesawat TNI AU: Wilayah Indonesia Sangat Luas
Produksi awal KF-21 sebanyak 20 unit untuk Korea Selatan tidak akan memakai mesin F414 dari General Electric (GE) seperti yang diumumkan, melainkan memakai mesin dari Hanwha Aerospace.
Jet tempur ini akan menjadi fondasi armada pesawat tempur masa depan Angkatan Udara Korea Selatan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap modernisasi dan peningkatan kemampuannya di tahun-tahun mendatang.
Keberhasilannya duduk di kursi depan semakin mempertegas peran aktif Indonesia dalam program pengembangan pesawat tempur bersama Korea Selatan tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga mencakup upaya transfer teknologi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pertahanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber