Indonesia Tertarik Akuisisi Bom Berpemandu GPS Korea (KGGB) untuk Perkuat TNI AU, Ini Kemampuannya

Foto ini diambil pada 7 Maret 2024 dan disediakan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan, menunjukkan pesawat tempur FA-50 Angkatan Udara Korea Selatan melepaskan bom udara-ke-darat KGGB di wilayah udara barat Korea Selatan selama latihan udara di sela-Kementerian Pertahanan Korea Selatan-via AFP
HARIAN DISWAY - Indonesia telah menyatakan ketertarikannya terhadap Bom Berpemandu GPS Korea (KGGB) dari Korea Selatan, setelah debutnya pada konflik Thailand-Kamboja.
Indonesia disebut telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi KGGB dan telah meminta presentasi formal mengenai produk tersebut dari LIG Nex1 Korea Selatan. Dikutip dari Janes.com.
Menurut Janes, sumber yang dekat dengan masalah ini telah mengonfirmasi kepada Janes bahwa presentasi mengenai kit bom tersebut telah dilakukan di Jakarta pada 30 September 2025.
Indonesia mulai meningkatkan minatnya terhadap produk tersebut karena pengerahan tempur pertamanya dalam konflik perbatasan Kamboja-Thailand pada bulan Juli 2025.
BACA JUGA:Prabowo di HUT Ke-80 TNI: TNI Benteng Pertahanan NKRI
Pada bulan Juli lalu, ketika meletusnya konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja, Thailand menggunaan KGGB (Korean GPS-Guided Bomb) oleh pesawat tempur Angkatan Udara Thailand, yang telah memikat perhatian petinggi TNI AU.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh 26 pejabat senior TNI AU, termasuk pimpinan dari unit perencanaan strategis dan komandan Wing 3, Wing 14, Wing 15, dan Wing 16 Skadron Udara 3. Menurut dokumen yang diberikan Janes.
Foto ini diambil pada 31 Agustus 2023, menunjukkan personel Angkatan Udara Korea Selatan memasang bom glide-guided udara-ke-darat KGGB pada pesawat tempur FA-50 di pangkalan udara yang tidak diungkapkan di Korea Selatan selama latihan udara sebagai bagian-Kementerian Pertahanan Korea Selatan-via AFP
KGGB sendiri adalah perangkat bom luncur berpemandu GPS yang dirancang untuk mengubah bom konvensional seperti Mk82, menjadi amunisi bom jarak jauh dengan tingkat akurasi tinggi.
KGGB dikembangkan bersama oleh Agency for Defense Development (ADD) Korea Selatan dan LIG Nex1, dan mengintegrasikan sistem navigasi satelit berbasis GPS dengan sistem navigasi inersia (INS).
BACA JUGA:Membongkar Kecanggihan Drone Bayraktar TB3: Senjata Pamungkas Baru Indonesia dari Turki
KGGB memiliki fitur sayap yang dapat dilipat dan sistem navigasi serta panduan satelit gabungan. Dengan kemungkinan kesalahan akurasi sekitar lima meter pada jarak pendek dan hingga 13 meter pada jarak maksimumnya.
Pada test uji terbang telah menunjukkan bahwa KGGB dapat mencapai target dari jarak 47 hingga 103 kilometer, dengan akurasi dilaporkan berkisar antara 0,4 hingga 8 meter.
Sebelumnya, Indonesia telah mengakuisisi drone Bayraktar TB3 buatan Turki. Jika ditambah KGGB, maka kemampuan udara Indonesia dalam bertahan dan menyerang akan semakin meningkat di kawasan ASEAN.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: