Gempa M5,0 Guncang Sumenep dan Sapudi, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M5,0 Guncang Sumenep dan Sapudi, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Peta lokasi pusat gempa berkekuatan magnitudo 5,0 yang terjadi di Sumenep, Jawa Timur, pada Senin (13/10/2025) pukul 14.10 WIB . (Sumber: BMKG)--

HARIAN DISWAY - Wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi, Jawa Timur, kembali diguncang gempa bumi tektonik pada Senin, 13 Oktober 2025 pukul 14.10 WIB. Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 5,0 dan dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Menurut keterangan resmi BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 7,37° Lintang Selatan dan 114,15° Bujur Timur, tepatnya di laut sekitar 41 kilometer arah timur laut Situbondo, Jawa Timur, dengan kedalaman 12 kilometer.

Berdasarkan lokasi dan kedalaman hiposenter, gempa tersebut termasuk dalam kategori gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si menjelaskan bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan adanya pergerakan jenis sesar naik (thrust fault). Jenis sesar ini umumnya terjadi akibat tekanan horizontal yang menyebabkan lapisan batuan terangkat, dan kerap menimbulkan guncangan cukup kuat di permukaan.

BACA JUGA:Delapan Orang Tewas Akibat Dua Gempa Dahsyat yang Mengguncang Filipina Selatan

Gempa M5,0 ini dirasakan cukup luas di beberapa wilayah Jawa Timur. Di Pulau Sapudi, getaran terasa dengan intensitas III–IV MMI, yang artinya guncangan dapat dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah dan sebagian di luar rumah. Beberapa benda ringan seperti jendela dan pintu dilaporkan bergetar, bahkan gerabah sempat pecah di beberapa titik. 

Sementara itu, di Kabupaten Sumenep getaran terukur pada skala III MMI, dan di Pasuruan serta Pamekasan mencapai II–III MMI. Di Kota Malang, getaran dirasakan lebih lemah, yakni sekitar II MMI atau hanya terasa oleh sebagian kecil warga.

BMKG menegaskan bahwa hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena sumber gempa berada di darat dengan mekanisme sesar naik dan kedalaman yang relatif dangkal. Walau demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

BACA JUGA:Dua Orang Tewas Akibat Gempa Bumi 7,4 SR di Filipina.

BMKG mengungkapkan bahwa gempa ini merupakan bagian dari rangkaian gempa susulan (aftershock) pascagempa utama bermagnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi pada 30 September 2025. Hingga Senin sore, 13 Oktober 2025 pukul 14.47 WIB, hasil monitoring BMKG mencatat telah terjadi 192 kali gempa susulan dengan berbagai kekuatan.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang menghadapi situasi pascagempa dan tidak mudah termakan isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Lembaga tersebut menegaskan pentingnya memperoleh informasi resmi mengenai gempa dan potensi tsunami hanya melalui kanal komunikasi BMKG yang telah terverifikasi, seperti situs web, media sosial resmi, maupun aplikasi informasi kegempaan yang dikelola langsung oleh BMKG.

BACA JUGA:Gempa Dahsyat M7,4 Guncang Filipina, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Sejumlah Wilayah Indonesia

BMKG juga meminta warga untuk memeriksa kondisi bangunan masing-masing, terutama jika terdapat retakan atau kerusakan akibat guncangan gempa. Masyarakat disarankan untuk memastikan rumah dalam kondisi aman sebelum kembali beraktivitas di dalamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: