BNPB Temukan 15 Titik Korban di Reruntuhan, 8 Meninggal, 7 Kritis

Kepala BNPB dan Kepala Basarnas Melihat Kondisi Robohnya Bangunan-Tim SAR Surabaya -
SIDOARJO, HARIAN DISWAY- Tim SAR Gabungan terus berjibaku dalam proses penyelamatan hari ke-3 korban reruntuhan Ponpes Al-Khoziny, Rabu, 1 Oktober 2025.
Di hari ke-3 itu, Tim SAR Gabungan menemukan 15 titik korban yang masih tertimbun reruntuhan. ”Delapan orang berstatus hitam, tujuh orang berstatus merah,” terang Kabubdit Pengerahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Emi Frizer di Posko Centre Ponpes Al-Khoziny Rabu pagi.
Hitam berarti korban dalam posisi meninggal. Sementara merah berarti kondisi korban masih hidup dan dalam kondisi kritis.
Frizer mengatakan, saat ini tim sedang terus melakukan proses membuat jalur gorong-gorong selebar 60 centimeter menuju tujuh korban berstatus merah. Tim SAR Gabungan memang memprioritaskan penyelamatan pada korban yang posisi masih hidup.
BACA JUGA:Korban Meninggal Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 3 Orang, Ini Daftarnya!
BACA JUGA:Korban Meninggal Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 3 Orang, Ini Daftarnya!
Kondisi medan yang sulit membuat proses evakuasi menjadi tantangan utama tim penyelamat saat ini. Sebab, struktur bangunan yang roboh sangat rapuh dan rawan pegerakan.
Ia mengambil contoh misalnya gempa di Sumenep yang terjadi pada Selasa malam. Dengan pusat gempah sejauh itu, geratarannya terasa dan berdampak pada proses evakuasi di Ponpes Al-Khoziny.
Sebelum gempa, bordes atau jarak antara lantai dengan posisi korban sekitar 15 centimeter. Namun setelah gempa turun menjadi 10 centimeter. ”Bisa dibayangkan kesulitan proses evakuasinya,” paparnya.
Frizer mengatakan, untuk satu korban yang ditanyakan hidup, jalur evakuasi sebenarnya sudah tembus ke lokasi. Namun, kondisi korban kakinya terjepit bangunan.
Tim Ahli Bangunan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Mudji Irmawan mengatakan bangunan gedung ponpes yang roboh merupakan dampak dari kegagalan struktur. ”Baik dari segi kolom, balok, maupun plat,” paparnya.
Namun, Mudji enggan menjelaskan secara detail mengenai kegagalan struktur itu menjadi pemicu robohnya bangunan. Atau itu istilah untuk menyebut kondisi bangunan yang telah roboh.
Yang jelas, ITS telah siap dalam membantu proses evakuasi. Seluruh alat termasuk crane sudah disiapkan ke lokasi dan siap digunakan kapan pun. Sesuai arahan Basarnas maupun BNPB.
Hingga hari ketiga pencarian kemarin, korban meninggal robohnya Ponpes Al-Khoziny bisa dikatakan mencapai 11 orang. Dengan rincian tiga orang sudah berhasil dievakuasi dan delapan orang masih berada di reruntuhan bangunan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: