Mengapa Gempa Megathrust Berbahaya? Yuk Kenali Faktanya!

Mengapa Gempa Megathrust Berbahaya? Yuk Kenali Faktanya!

Gempa megathrust merupakan salah satu jenis gempa paling kuat. Kenali mekanisme, risikonya, dan mengapa Indonesia harus terus meningkatkan kesiapsiagaan.-istock-

HARIAN DISWAY - Pembahasan mengenai potensi gempa megathrust kembali mencuat setelah sejumlah wilayah di Indonesia mengalami peningkatan aktivitas seismik dalam beberapa pekan terakhir.

Fenomena ini membuat masyarakat kembali menaruh perhatian pada ancaman gempa besar yang dapat terjadi di zona pertemuan lempeng.

Indonesia memang berada di kawasan cincin api, sehingga potensi gempa besar tidak bisa diabaikan.

Para ahli mengingatkan bahwa pemahaman masyarakat mengenai megathrust harus semakin baik agar risiko dapat diminimalkan.

BACA JUGA:BMKG Ingatkan Jakarta Waspada Gempa Megathrust Meski Jauh dari Episentrum

BACA JUGA:Gempa Dangkal Guncang Pacitan, Dipicu Aktivitas Zona Megathrust

Apa Itu Gempa Megathrust?

Gempa megathrust adalah gempa besar yang terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di zona subduksi. Di Indonesia, zona semacam ini membentang luas dari Sumatra hingga Nusa Tenggara.

Pergerakan lempeng yang saling menekan dapat menyimpan energi dalam jumlah sangat besar. Ketika energi itu dilepaskan, gempa yang dihasilkan bisa memiliki magnitudo tinggi dan memicu kerusakan luas.

Mengapa Gempa Megathrust Sangat Berbahaya?

Bahaya utama gempa megathrust adalah intensitas guncangannya yang bisa menjangkau wilayah sangat luas. Zona subduksi berada jauh di bawah laut, sehingga kekuatannya dapat merambat hingga daratan berpopulasi padat.

Selain guncangan kuat, gempa megathrust sering disertai risiko tsunami. Lempeng yang terangkat secara tiba-tiba dapat menggeser volume air laut dan menghasilkan gelombang besar.

BACA JUGA:Ini Langkah Proaktif Pemkot Surabaya Hadapi Ancaman Gempa Megathrust

BACA JUGA:Gempa Megathrust Kerap Terjadi di Zona Kecil

Dalam beberapa kasus, tsunami yang menyertai dapat lebih mematikan dibanding gempanya. Hal ini sudah terlihat pada berbagai peristiwa sejarah di dunia.

Dampak Besar pada Infrastruktur


GUNCANGAN megathrust mampu merusak bangunan, melumpuhkan layanan publik, dan menghambat evakuasi. Infrastruktur tahan gempa jadi kebutuhan mendesak.-istock-

Gempa dengan magnitudo tinggi dapat merusak bangunan yang tidak memenuhi standar ketahanan gempa. Infrastruktur publik seperti jembatan, pelabuhan, dan jalan raya adalah yang paling rentan.

Selain kerusakan fisik, cadangan listrik, komunikasi, dan akses bantuan dapat terputus saat gempa besar. Kondisi ini memperlambat evakuasi dan penanganan darurat.

Potensi Tsunami yang Tidak Bisa Diabaikan

Tsunami menjadi salah satu bahaya paling ditakuti dari gempa megathrust. Ketika dasar laut naik secara mendadak, permukaan air laut ikut terdorong dan membentuk gelombang raksasa.

BACA JUGA: Gempa Megathrust Ancam Wilayah Indonesia, Pakar Geologi ITS Beri Saran Ini

BACA JUGA:BMKG Ajak Swasta Sadar Resiko Gempabumi dan Tsunami, Beri Contoh Bandara YIA Yang Tahan Gempa Megathrust 8,7

Gelombang tsunami dapat bergerak cepat hingga ratusan kilometer per jam. Waktu evakuasi sangat terbatas karena wilayah pesisir biasanya menerima dampak hanya dalam hitungan menit.

Mengapa Indonesia Termasuk Daerah Berisiko?

Indonesia berada di titik temu tiga lempeng besar dunia. Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Zona subduksi yang terbentuk dari pertemuan ini sangat aktif secara seismik.

Sejumlah penelitian menunjukkan beberapa segmen megathrust di Indonesia telah menyimpan energi dalam waktu lama. Kondisi tersebut membuat potensi gempanya perlu terus dipantau.

Zona Megathrust di Indonesia

Indonesia memiliki beberapa segmen megathrust, seperti di kawasan Sumatra, Jawa, Bali–Nusa Tenggara, hingga Sulawesi Utara. Setiap segmen memiliki karakteristik sendiri, tetapi semuanya menyimpan potensi gempa besar.

BACA JUGA:Gempa M5,0 Guncang Sumenep dan Sapudi, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

BACA JUGA:Laut Mindanao Bergejolak: Gempa Bermagnitudo 7,5 Picu Peringatan Tsunami di Filipina Selatan

Segmen megathrust Jawa bahkan menjadi salah satu yang paling sering dibahas. Para peneliti terus memonitor pergerakan lempeng Indo-Australia yang menekan lempeng Eurasia di wilayah tersebut.

Pentingnya Kesiapsiagaan Masyarakat


KESADARAN dan latihan kesiapsiagaan menjadi kunci keselamatan. Semakin siap masyarakat, semakin kecil risiko korban saat gempa megathrust terjadi-istock-

Kesiapsiagaan menjadi unsur penting untuk mengurangi dampak bencana. Masyarakat perlu memahami jalur evakuasi, tanda peringatan dini, serta lokasi titik kumpul.

Selain itu, edukasi mengenai bangunan tahan gempa harus diperluas. Pemilik rumah dan pengembang konstruksi didorong untuk menerapkan standar keamanan yang sesuai aturan.

Kesiapan peralatan darurat juga tidak kalah penting. Kotak P3K, senter, baterai cadangan, dan dokumen penting sebaiknya disimpan di tempat mudah dijangkau.

BACA JUGA:Gempa M7,6 Guncang Sulut, Getarannya Terasa Hingga Papua

BACA JUGA:Gempa M 6,0 Guncang Sumenep, Getarannya Terasa hingga Surabaya, Bali dan Lombok

Mitigasi yang Perlu Diperkuat

Edukasi kebencanaan menjadi kunci pertama menghadapi potensi gempa megathrust. Masyarakat perlu mengetahui jalur evakuasi, titik kumpul, dan prosedur penyelamatan diri.

Namun, para ahli menekankan bahwa peringatan dini hanya efektif jika masyarakat meresponsnya dengan cepat. Latihan tanggap bencana dan sosialisasi perlu berjalan secara rutin.

Selain itu, bangunan tahan gempa harus menjadi prioritas pembangunan di daerah rawan. Struktur yang kokoh terbukti mampu mengurangi angka korban secara signifikan.

Pemerintah juga terus mendorong penguatan sistem peringatan dini tsunami. Teknologi sensor dasar laut, buoy, hingga sirine pantai menjadi bagian penting dari ekosistem mitigasi.

BACA JUGA:Gempa M 6,0 Guncang Sumenep, Getarannya Terasa hingga Surabaya, Bali dan Lombok

BACA JUGA:Rusia Diguncang Gempa M8,8, Ancaman Tsunami Sampai Jepang dan Hawaii

Bisakah Gempa Megathrust Diprediksi?

Hingga kini, tidak ada teknologi yang mampu memprediksi kapan gempa akan terjadi. Para ahli hanya dapat mengidentifikasi wilayah berpotensi tinggi berdasarkan rekaman aktivitas tektonik.

Meskipun demikian, pemantauan dilakukan secara terus menerus melalui sensor seismik nasional. Informasi ini penting untuk memperkuat sistem mitigasi dan peringatan dini.

Gempa megathrust adalah fenomena alam yang tidak dapat dicegah, tetapi dampaknya dapat dikurangi. Masyarakat yang memahami risiko akan lebih siap menghadapi situasi darurat.

Karena itu, edukasi dan kesadaran menjadi fondasi utama. Mari tetap waspada, tetapi tetap tenang, dan memastikan diri mengetahui jalur evakuasi serta langkah keselamatan di lingkungan masing-masing. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diolah dari berbagai sumber