5 Fakta Seru Film The Toxic Avenger, Sempat Sulit Tayang Saking Sadisnya

The Toxic Avenger (2025) adalah remake dari film cult yang dirilis pada 1984, karya sutradara Lloyd Kaufman dan Michael Herz. Versi orisinalnya dikenal karena campuran unik antara horor, komedi, dan kritik sosial yang tajam.

Nah, versi remake-nya pun berusaha mempertahankan esensi tersebut. Namun dengan pembaruan dalam hal efek visual dan penokohan. Sambil tetap setia pada akar budaya pop yang telah membentuk warisan film tersebut.

BACA JUGA:Mengenal Thunderbolts, Tim Para Villain Dalam Semesta Marvel

BACA JUGA:Mengenal 5 Thunderbolts di Komik Marvel, Kisah Penebusan dan Kontradiksi Moral

Meskipun menghadirkan elemen-elemen baru, The Toxic Avenger versi baru ini tetap menghormati elemen-elemen ikonik dari versi asli. Misalnya karakter Toxie yang unik dan humor satir yang khas.

Dengan demikian, film itu tidak hanya menarik bagi penggemar lama. Tetapi juga dapat dinikmati oleh penonton baru yang mungkin belum familiar dengan film aslinya.

5. Memiliki Rating R dan Konten Dewasa

5 Fakta menarik film The Toxic Avenger. Foto: Memiliki Rating R dan Konten Dewasa.--Troma Entertainment

Sebagai remake dari film dengan rating R, The Toxic Avenger juga mengandung elemen-elemen kekerasan, gore, dan humor dewasa yang eksplisit. Film itu menampilkan kekeresan ekstrem dan penuh darah, tidak cocok untuk penonton muda atau sensitif.

Namun, bagi penggemar genre horor-komedi yang mencari tontonan dengan keberanian dan orisinalitas, film itu menawarkan pengalaman yang unik dan menghibur.

Selain itu, ia menyampaikan pesan sosial yang dalam tentang perjuangan individu melawan sistem yang korup. Dengan demikian, film ini tidak hanya mengandalkan sensasi semata. Tetapi juga menawarkan refleksi kritis terhadap isu-isu sosial yang relevan.

Itulah 5 fakta menarik film The Toxic Avenger. Dengan aksi brutal yang dibalut komedi gelap, sindiran tajam terhadap keserakahan dan korupsi, serta penampilan memukau para aktornya, film itu wajib masuk daftar tontonmu pekan ini. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya

Sumber: berbagai sumber