PSSI Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia, Pintu Tertutup untuk STY?
Erick menegaskan bahwa keputusan pemerintah memiliki dasar hukum dan pertimbangan kuat, termasuk aspek keamanan dan kepentingan nasional.-Istimewa-
Terkait pelatih baru Timnas, Erick menegaskan bahwa PSSI belum akan terburu-buru. Ia juga menyampaikan bahwa proses seleksi dilakukan secara matang sambil membuka komunikasi dengan berbagai pihak internasional.
“Saya lagi coba buka komunikasi ke banyak pihak. Jangan sampai persepsi publik yang negatif di masa lalu mempersulit kita mencari pelatih baru,” katanya.
BACA JUGA:Andre Rosiade Bongkar Kubu di PSSI, Nasib Patrick Kluivert Jadi Perdebatan
BACA JUGA:Posisi Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Terancam, Shin Tae-yong Comeback?
Erick juga menyampaikan bahwa mencari pelatih berkualitas bukan hal yang mudah, terutama karena peringkat FIFA Indonesia yang masih rendah.
“Sekarang ranking kita di 120-an. Cari pelatih untuk ranking segitu susah. Kalau dia tidak menganggur, pasti enggak mau. Waktu STY datang pun butuh waktu lama untuk diyakinkan,” ucap Erick.
Erick juga menyoroti faktor nonteknis yang menjadi perhatian para pelatih luar negeri, seperti perundungan (bullying) dan ujaran kebencian di media sosial. Hal itu membuat pelatih asing ragu untuk melatih Indonesia.
“Banyak pelatih yang syok. Anak Patrick Kluivert sampai dipanggil ‘Black Monkey’, bahkan istri-istri pelatih ikut diancam. Itu tidak manusiawi,” ujarnya.
Erick mengaku tengah berupaya memulihkan citra sepak bola Indonesia di mata dunia.
“Saya tidak takut dikritik atau dibuli, tetapi tolong lindungi para pemain dan pelatih. Mereka adalah aset bangsa. Kalau lingkungan kita tidak sehat, siapa yang mau datang?” ucapnya.
*) Mahasiswa Magang Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: