Brasil Kagum Program Makan Bergizi Gratis Indonesia, Hanya 10 Bulan Capai 37 Juta Penerima
Ibu Negara Brasil Janja Lula da Silva kagum pada program MBG Prabowo Subianto saat kunjungan ke dapur MBG, Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.--setpres
HARIAN DISWAY - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto tidak hanya berdampak bagi jutaan anak Indonesia, tetapi juga menarik perhatian dunia.
Ibu Negara Brasil, Janja Lula da Silva, meninjau langsung Dapur Sentra Pangan dan Pemberdayaan Gizi (SPPG) Halim, Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025 untuk melihat bagaimana Indonesia mengelola program yang baru berjalan 10 bulan tersebut.
Brasil yang telah memiliki tradisi panjang dalam penyediaan makanan bergizi di sekolah sejak 1955, menilai pencapaian Indonesia sangat luar biasa.
Meski baru dimulai kurang dari setahun, MBG Indonesia sudah menjangkau lebih dari 30 juta anak, belum termasuk ibu hamil dan balita.
“Kita baru memulainya 10 bulan. Mereka sudah sejak tahun 1955 dan baru mencapai 40 juta penerima. Kami baru 10 bulan sudah mampu memberikan manfaat kepada lebih dari 30 juta anak,” ujar Juru Bicara Badan Gizi Nasional (BGN), Dian Fatwa.
Menurut Dian, perbandingan ini membuat pihak Brasil kagum dengan lompatan cepat Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
BACA JUGA:MBG dan Ambisi Generasi Emas 2045
Dalam waktu singkat, MBG Indonesia sudah mencapai 37 juta penerima, hanya terpaut 3 juta dari capaian Brasil yang sudah berjalan lebih dari tujuh dekade.
“Ibu Negara Brasil cukup terkesan dengan capaian kita dalam 10 bulan. Walaupun mereka paham perjalanan tidak selalu mulus, namun mereka sangat impressed bahwa kita hanya 3 juta di bawah mereka,” tambah Dian.
Selain dari segi jangkauan, Brasil juga mengapresiasi bagaimana Indonesia mengintegrasikan program MBG dengan ekonomi lokal.
Di dapur MBG Halim, bahan baku seperti sayur, tempe, dan roti dipasok dari UMKM serta ibu-ibu di sekitar lokasi. Warga bahkan mulai menanam jagung, cabai, dan pepaya untuk menyuplai dapur MBG.
“UMKM di sekitar dapur juga terlibat, mulai dari produksi keripik tempe hingga roti. Semua bahan tertentu diproduksi secara lokal, dan partisipasi masyarakat semakin kuat,” jelas Dian.
Selain pemberdayaan ekonomi lokal, MBG juga menekankan aspek keamanan pangan. Setiap makanan diuji terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke sekolah, termasuk tes bakteri E.coli, salmonella, dan histamin.
BACA JUGA:Draf Perpres MBG Sudah di Meja Presiden, Kapan Disahkan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: setpres