Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025: Sejarah, Tema, dan Makna Logo Terbaru

Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025: Sejarah, Tema, dan Makna Logo Terbaru

Ilustrasi logo Hari Sumpah Pemuda 2025-Kemenpora-

Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan berbagai organisasi pemuda dan menghasilkan keputusan besar untuk mengadakan Kongres Pemuda I yang digelar pada tanggal 30 April-2 Mei 1926.  

Setelah dilaksanakan selama tiga hari, kongres tersebut ternyata tidak menghasilkan kesepakatan bersama karena terdapat perbedaan pendapat. Termasuk, pertentangan Mohammad Tabrani dan Muhammad Yamin soal bahasa. 

Dua tahun kemudian, Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 atas prakarsa Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia (PPPI). Dalam kongres itulah lahir ikrar Sumpah Pemuda. 

BACA JUGA:Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024, Menkomdigi Ajak Generasi Muda Bangun Sektor Digital

BACA JUGA:Refleksi Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2024: Pemuda dan Nasionalisme Organik

  1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, tanah air Indonesia.
  3. Kami putra dan putri Indonesia mengaku menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. 

Saat penutupan kongres, lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman dikumandangkan untuk pertama kalinya di hadapan para peserta kongres. 

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah menetapkan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959. 

BACA JUGA:Pendidikan Vokasi dalam Bingkai Semangat Sumpah Pemuda

BACA JUGA:Pudarnya Gaung Ikrar Sumpah Pemuda

Tema Hari Sumpah Pemuda 


TEMA peringatan Sumpah Pemuda 2025 adalah Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu. --freepik.com

Laman resmi Kemenpora menuliskan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025 mengusung tema Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.

Tema tersebut bertujuan untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih maju melalui kolaborasi lintas elemen bangsa. 

Arah tersebut sejalan dengan pembangunan kepemudaan dalam RPJMN dan Asta Cita yang menegaskan pentingnya sinergi pusat dan daerah.

Demikian juga pentingnya peran organisasi kepemudaan, inovasi gerakan muda, serta penguatan jejaring nasional dan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diolah dari berbagai sumber