Menelusuri Keajaiban Laut: Fakta Unik dan Makna di Balik Hari Ubur-Ubur Sedunia 2025

Selain itu, keberadaan ubur-ubur juga menyoroti dampak perubahan iklim dan polusi laut. Suhu air yang meningkat dan kadar oksigen yang menurun membuat ubur-ubur bertahan lebih baik dari makhluk laut lainnya.

Meningkatnya populasi ubur-ubur juga bisa menjadi tanda berkurangnya predator seperti penyu dan ikan besar akibat eksploitasi.

Melalui perayaan Hari Ubur-Ubur Sedunia, masyarakat diajak untuk berkontribusi dalam menjaga kebersihan laut. Misalnya, mengurangi penggunaan plastik hingga mendukung kegiatan konservasi.

Fakta Unik tentang Ubur-Ubur

FAKTA tentang ubur-ubur tidak semua orang tahu. -Duangkamon Panyapatiphan-Istock

Meski ubur-ubur tampak seperti benda transparan yang mengapung di lautan, pada kenyataannya ubur-ubur punya beberapa fakta unik yang tidak banyak orang tahu. 

BACA JUGA: Kugadaikan Kotaku: Ketika Laut dan Hidup Dipertaruhkan

BACA JUGA: Mengenal Jenis-Jenis Sampah dan Cara Tepat Mengolahnya

Berikut beberapa fakta ubur-ubur:

1. Hewan purba tertua di lautan.

Ubur-ubur sudah hidup di bumi selama lebih dari 500 juta tahun, bahkan sebelum dinosaurus ada. Struktur tubuhnya yang sederhana membuat mereka mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan lingkungan yang ekstrem.

2. Tidak punya otak maupun jantung.

Meski terlihat kompleks, ubur-ubur tidak memiliki otak, jantung, atau tulang. Mereka bertahan hidup berkat sistem saraf sederhana dan impuls listrik yang membantu mengarahkan gerakan tubuhnya di dalam air.

3. Beberapa jenis bisa hidup abadi.

Spesies seperti Turritopsis dohrnii, yang dikenal sebagai immortal jellyfish, memiliki kemampuan meregenerasi sel dan kembali ke tahap polip setelah dewasa. Secara teori, mereka bisa hidup selamanya asal tidak dimangsa predator.

Sumber: