Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Ini Alasannya!
Masa awal rezim Soeharto tidak diawali oleh proses moral yang baik dan bahwa ada rentetan peristiwa sejarah yang kemudian layak dijadikan alasan tidak memberikan gelar pahlawan ke Soeharto-Disway/Fajar Ilman-
Rekonsiliasi, menurut koalisi, seharusnya diarahkan pada upaya mengungkapkan kebenaran sejarah yang masih belum terkuak, memberikan ruang keadilan bagi para korban dan penyintas, serta mendorong negara untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat.
Pada kesempatan yang sama, Wira turut mengingatkan kembali serangkaian kasus kerusuhan seperti penculikan aktivis menjelang kejatuhan rezim Soeharto, kekerasan seksual terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam kerusuhan 1998, hingga praktik korupsi yang melibatkan jaringan bisnis keluarga Cendana.
BACA JUGA:Tutut Soeharto Minta Maaf Bila Sang Ayah Ada Salah Selama Jadi Presiden
BACA JUGA:Hari Reformasi Nasional 21 Mei 1998: Peringatan 26 Tahun Lengsernya Soeharto
“Selain Soeharto merupakan simbol kebengisan kekuasaan, kita juga melupakan bahwa ia adalah simbol dari praktik korupsi yang sangat terstruktur. Jaringan bisnis Cendana melakukan monopoli, rente, kolusi, yang merugikan negara hingga triliunan rupiah dan tidak pernah diadili sampai hari ini,” tegasnya.
Koalisi menilai, jika gelar pahlawan tersebut diberikan kepada Soeharto, negara akan mengkhianati nilai keadilan sosial dan rasa hormat terhadap para korban.
“Pemberian gelar pahlawan bagi figur yang memperkaya diri dan kroni-kroninya merupakan pengkhianatan terhadap korban dan terhadap sejarah itu sendiri,” pungkas Wira. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Inggris dari Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id