Hari Pahlawan 10 November2025: Redefinisi Spirit Kepahlawanan, dari Bambu Runcing ke Gawai Digital

Hari Pahlawan 10 November2025: Redefinisi Spirit Kepahlawanan, dari Bambu Runcing ke Gawai Digital

ILUSTRASI Hari Pahlawan 10 November2025: Redefinisi Spirit Kepahlawanan, dari Bambu Runcing ke Gawai Digital.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pada saat yang sama, harus diakui bahwa teknologi digital memiliki sisi gelap yang berpotensi dapat menggerus nilai-nilai kepahlawanan. 

Cyberbullying, penyebaran hoaks, dan polarisasi yang terjadi di media sosial adalah sebagian dari tantangan tersebut. Generasi muda harus berani mengambil peran sebagai ”pahlawan digital” yang menjaga kohesivitas sosial bangsa dengan mengedepankan etika, empati, dan kecerdasan dalam berinteraksi di ruang digital.

Di tengah maraknya peringatan Hari Pahlawan yang kerap kali sekadar seremonial, harus diingat bahwa nilai kepahlawanan itu universal dan abadi. 

Pahlawan tidak hanya mereka yang gugur di medan pertempuran di tengah desingan mesiu, tetapi juga mereka yang berani mengambil langkah kecil untuk membuat perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam berinteraksi di ruang digital melalui gawainya.

KEPEMIMPINAN YANG INSPIRATIF ADALAH PAHLAWAN

Tiap individu adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Begitu bunyi kata bijak. Dengan demikian, ketika telah melakukan tindakan perubahan inovatif, sesorang menjadi pemimpin perubahan yang positif bagi lingkungannya. 

Di era pasca kemerdekaan, seseorang tak harus mengangkat senjata untuk bisa tampil menjadi seorang pahlawan. 

Seorang yang telah melakukan usaha penghijauan kembali di lingkungan yang gundul, ia adalah seorang pemimpin dan pionir bagi warga lingkungan sekitar, sekaligus pahlawan reboisasi. 

Seorang pengusaha UMKM yang berhasil menyerap para pemuda pengangguran di lingkungannya dan berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat, ia disebut sebagai pahlawan UMKM. 

Dalam konteks era modern, pahlawan adalah ladang pengabdian bagi kemanusiaan. Pengabdian yang mampu meningkatkan kesadaran sosial anak muda mengenai pentingnya berkontribusi kepada masyarakat. 

Kegiatan mulia seperti bakti sosial atau kampanye peduli lingkungan bisa memotivasi mereka untuk lebih aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan dan sosial. 

Aktivitas itu membantu mereka dalam memahami bahwa pengabdian bagi masyarakat adalah bagian dari melanjutkan perjuangan para pahlawan tanpa senjata.

Hari Pahlawan adalah kesempatan untuk merenungkan kembali dan menanamkan nilai-nilai positif yang diwariskan oleh pejuang pendahulu seperti keberanian, kejujuran, dan rasa tanggung jawab. 

Dengan belajar tentang nilai-nilai perjuangan pahlawan, gen Z dapat menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Itu penting untuk membangun karakter yang kuat dalam membangun bangsa yang lebih berkualitas (national character building).

Oleh karena itu, pada peringatan hari pahlawan ini, marilah kita melangkah lebih jauh dari sekadar pemberian ucapan di media sosial. Wujudkan semangat kepahlawanan melalui tindakan kepemimpinan tiap individu yang menginspirasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: