Hari Pahlawan 10 November2025: Redefinisi Spirit Kepahlawanan, dari Bambu Runcing ke Gawai Digital
ILUSTRASI Hari Pahlawan 10 November2025: Redefinisi Spirit Kepahlawanan, dari Bambu Runcing ke Gawai Digital.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
TEBERSIT sebuah retorika yang barangkali menjadi renungan, masih relevankah perayaan Hari Pahlawan di era digital yang serbainstan ini? Bagaimana generasi muda sekarang, generasi Z (gen Z), dapat mewarisi semangat pahlawan dan mengaplikasikannya di era digital yang serbacepat dan penuh distorsi ini?
Segalanya yang pragmatis dan cenderung cepat berlalu tak lama, lantas dilupakan. Begitulah esensi perubahan zaman, dari peradaban konvensional bergeser ke arah era modern yang ditandai oleh revolusi iptek di segala bidang kehidupan.
Era digital yang serbacanggih, dengan segala bentuk inovasi baru, dapat mengubah pola pikir dan cara hidup bermasyarakat sehingga mengingat dan memperingati jasa-jasa para pejuang bangsa yang membangun republik kini makin dipertanyakan relevansinya di zaman yang serbacanggih.
BACA JUGA:Terjebak Romantisme Sejarah dalam Branding 'City of Heroes': Catatan untuk Hari Pahlawan 2025
BACA JUGA:Surabaya Heningkan Cipta Peringati Hari Pahlawan di Jalanan Kota!
Para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan sesungguhnya telah menginisiasi pembentukan sebuah entitas yang bernama negara. Lantas, apa pentingnya bagi gen Z untuk mewarisi spirit kepahlawanan?
Kepahlawanan bukanlah sekadar peristiwa bersejarah atau tindakan heroik yang bersifat fisik semata, tetapi ia adalah prinsip moral yang berlaku pada setiap bangsa dan di setiap zaman.
Nilai-nilai moral perjuangan pahlawan dalam membebaskan sebuah bangsa dari kolonisasi telah menginspirasi perjuangan anak cucu penerus bangsa yang silih berganti dari generasi ke generasi.
Meski tidak turut dalam medan peperangan secara fisik, para pemuda sebagai ahli waris kelangsungan sebuah bangsa diharapkan dapat meneruskan semangat dan nilai-nilai yang diperjuangkan para pahlawan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
Melalui pengetahuan tentang sejarah dan jasa-jasa tokoh yang berjuang demi bangsa dan negara, generasi muda tidak sekadar memperoleh wawasan historis, tetapi juga memetik nilai-nilai luhur seperti integritas, semangat pantang menyerah, serta tanggung jawab sebagai warga negara yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hari Pahlawan bukan sekadar peringatan terhadap sejarah, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk membangun dan memperkuat identitas nasional.
BACA JUGA:Amnesty International dan AKSI Tolak Gelar Pahlawan Soeharto dan Sarwo Edhi Wibowo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: