Rizky Ridho Tembus Puskas Award 2025: Ujian Mental, Filosofi Hidup, dan Tekad Bawa Indonesia Mendunia
Rizky Ridho sukses menembus nominasi FIFA Puskas Award 2025. Namun, di tahun bershio Ular Kayu ini, ia justru pada fase yang menuntut kestabilan mental. --Herbalife
Rizky Ridho dikenal lugas, visioner, dan sangat jarang panik. Ia bersaing dengan para bek top naturalisasi seperti Jay Idzes, Justin Hubner, Kevin Diks, Mees Hilgers, hingga Shayne Pattynama, namun tetap berdiri sejajar.
Bahkan menjadi kapten Persija dan figur penting di lini belakang Timnas Indonesia.
Ridho pun tak pernah melupakan fondasinya: nilai keluarga. Ia hidup dengan pepatah kuno 百善孝为先 (bǎi shàn xiào wéi xiān) bermakna "Dari seratus kebajikan, berbakti kepada orang tua adalah yang paling utama.”
BACA JUGA:Filosofi Hidup Rizky Ridho dan Peluangnya Pada Tahun Ular Kayu 2025
BACA JUGA:Rizky Ridho vs Bahrain, Tembok Timnas Indonesia dari Simo Surabaya!
“Saya selalu bekerja keras dan berbakti kepada kedua orang tua. Terutama ibu. Karena doa beliau yang menjadi faktor pendukung karier saya sampai saat ini,” ujarnya saat diwawancarai Harian Disway untuk rubrik Cheng Yu awal tahun lalu.
Ia juga memegang prinsip 不屈不挠 (Bù qū bù náo) alias pantang menyerah dan tidak mengenal lelah. Filosofi yang terlihat jelas dari cara ia bermain: konsisten, disiplin, dan tak pernah takut duel.
Analisis Shio Ular Logam
Menurut analisis ahli fengshui Ws Liem Tiong Yang, Ridho kelahiran Surabaya, 21 November 2001, adalah pemilik Shio Ular Logam.
Karakter shio ini cocok dengan dirinya: berani, percaya diri, dan punya tekad kuat. Namun, tahun 2025 disebut sebagai tahun yang kontradiktif.
Unsur logam dalam shio Ridho disebut dapat bertabrakan dengan unsur kayu yang mendominasi peruntungan tahun ini.
Ditambah unsur air dari hari kelahirannya yang berpotensi melemahkan unsur api keberuntungan bumi di 2025.
BACA JUGA:Menanti Rizky Ridho Kembali ke Persebaya di Detik-detik Penutupan Bursa Transfer
BACA JUGA:Persebaya Incar Bek Lokal, Rizky Ridho Comeback?
Artinya, Ridho harus ekstra hati-hati agar pencapaiannya tidak meredup. Sikap rendah hati, kestabilan emosi, dan keterbukaan terhadap kritik menjadi kunci.
Jika ia mampu menjalankannya, ketidakselarasan itu justru dapat berubah menjadi peluang besar, termasuk momentum menuju Puskas Award.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: