ISNU Tandai Gerakan Intelektual NU dari Pesantren ke Profesional
SEJUMLAH TOKOH ISNU yang hadir dalam tasyakuran Harlah ke-26 di Kantor PW ISNU Jatim, Rabu petang, 19 November 2025.-ISNU-
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Selama ini, Nahdlatul Ulama dikenal sebagai basis pendidikan yang tradisinal dibandingkan dengan organisasi Islam lainnya. Tapi hal itu ditepis dengan lahirnya Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU). Menurut Plt. Ketua PW ISNU Jatim, Prof. M. Afif Hasbullah, ISNU dibentuk sebenarnya menandai gerakan intelektual NU dari pesantren ke profesional.
"Gerakan intelektual NU sebenarnya sudah lama ada tapi intelektual produk pesantren dengan wawasan mendirikan NU dan memperjuangkan NKRI," katanya dalam Tasyakuran Harlah ke-26 ISNU di Kantor PW ISNU Jatim, Rabu petang, 19 November 2025.
Sampai akhirnya tanggal 19 November 1999 dibentuk ISNU, yang embrionya berawal dari FOSSNU (Forum Silaturahim Sarjana NU), karena intelektual NU sudah mulai berkembang dari pesantren ke jalur profesional.
"Entah, karena perlu konsolidasi untuk berhikmah kepada bangsa dan negara, atau panggilan santri yang sudah ada d imana-mana untuk ingin diakui sebagai santri dari muassis NU melalui perjuangan di jalur profesi," katanya.
BACA JUGA:26 Tahun ISNU: Dari Dapur Intelektual NU hingga Garda Depan Pembangunan Indonesia Emas
BACA JUGA:ISNU Airlangga dan Kebangkitan Cendekia NU yang Percaya Diri
Bahkan, tidak hanya dari kampus-kampus di dalam negeri, namun juga para diaspora dari berbagai kampus di luar negeri. Semuanya ingin berjuang lewat NU, sehingga Lakspedam NU pun tidak cukup dan perlu badan otonom khusus sarjana.
"Saya sendiri mengawali dari ISNU Cabang Lamongan pada 2003. Tapi setelah di ISNU Jatim sekarang justru ada tujuh cabang istimewa di Unibraw, Unisma, Unair, UINSA, Unuja, UIN Malang, dan Universitas Sunan Drajat Tuban," ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap kader-kader ISNU dalam usia 26 tahun (1999-2025) semakin kompak. Menurutnya, karena kekompakan lah yang akan mempermudah terwujudkan sinergi dan inovasi, sehingga ISNU ke depan semakin bermanfaat untuk bangsa dan negara.
Tasyakuran Harlah ke-26 ISNU di Kantor PW ISNU yang dihadiri sejumlah kader ISNU dari Surabaya, Sidoarjo, Jombang, dan Pasuruan. Tampak hadir pula sejumlah senior ISNU Jatim, seperti H Abdul Manan, dr Hamid Nawawi, DR Ir M Qoderi, dan yang lain.

Tasyakuran Harlah ke-26 ISNU di Kantor Pw ISNU Jatim, Rabu petang, 19 November 2025.-ISNU-
Dalam sesi refleksi pada Hari Lahir (Harlah) ke-26 ISNU, sejumlah senior ISNU Jatim menceritakan proses pengakuan ISNU sebagai badan otonom (banom) NU pada Muktamar ke-32 NU di Makassar tahun 2010, serta pembentukan PP ISNU. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: