Nominasi Game of The Year Disikat Game-Game Indie, Kemana Studio-Studio Besar?

Nominasi Game of The Year Disikat Game-Game Indie, Kemana Studio-Studio Besar?

Meskipun Silent Hill f dan Ghost of Yotei bagus, mengapa mereka tak dapat nominasi GoTY The Game Awards 2025? --HARIAN DISWAY

HARIAN DISWAY – The Game Awards adalah ajang penghargaan game yang digelar setiap tahunnya untuk mengukuhkan predikat Game of The Year (GoTY). 

Namun, ada fenomena menarik di Di The Game Awards 2025. Separuh dari seluruh nominasi GoTY adalah gim indie. Mereka adalah: Clair Obscur: Expedition 33, Hades 2 dan Hollow Knight: Silksong.

Fenomena ini bisa dibaca dari dua sudut pandang. Pertama, betapa suara industri gim mulai bergeser ke arah kreativitas skala kecil. Kedua, betapa besar tekanan yang kini tengah dihadapi oleh studio besar untuk merebut hati para gamer. 

Lumrahnya, nominasi GoTY akan ditempati oleh game-game Triple-A produksi studio besar seperti EA Games, Activision Blizzard, Ubisoft, Microsoft, atau Sony skala produksi dan anggaran ratusan juta dolar, kampanye pemasaran besar, dan talent bintang.

Tapi tahun ini game-game Indie mempecundangi game-game Triple A garapan studion besar. Mereka berhasil mengambil bangku-bangku depan meskipun cuma digarap dengan dana terbatas.

Fenomena ini menjadi sinyal bahwa gamer lebih cinta pada inovasi, narasi yang tulus, dan pengalaman bermain yang berbeda. Ketiga hal ini bisa justru diberikan oleh game indie. 

BACA JUGA:Ketika Game-Game Indie Mengalahkan Game Triple A, Apa Yang Sebenarnya Terjadi?

BACA JUGA:Kasus GTA 6: Mengapa Game Sekarang Butuh Waktu Penggarapan Semakin Lama daripada Game Zaman Dulu?

Studio Besar yang Tetap Bersinar


Silent Hill f dan Ghost of Yotei memang bagus tetapi ada alasan lain mengapa keduanya tak mendapat nominasi GoTY The Game Awards 2025. --HARIAN DISWAY

Tidak berarti bahwa semua produksi besar gagal. Contoh nyatanya adalah Ghost of Yōtei. Sekuel lanjutan dari Ghost of Tsushima yang dikembangkan oleh Sucker Punch Productions dan diterbitkan oleh Sony Interactive Entertainment.

Metacritic mencatat skor sekitar 87 untuk Ghost of Yōtei, melampaui seri pendahulunya. Review di sana menyebut bahwa visual yang memukau, dunia terbuka yang lebih ambisius. Dan kisah balas dendam yang dalam menjadikan gim ini punya kisah yang mendalam menurut Press Start Australia.

Sementara itu, Silent Hill f dari Konami juga menikmati penerimaan positif dengan skor 86 di Metacritic. Game horor itu mendapat pujian untuk atmosfer psikologisnya. Meski sempat menuai kritik soal sistem pertarungan yang masih tradisional Silent Hill f masih tergolong bagus.

Namun, jika ditelusuri lebih jauh, baik Ghost of Yōtei maupun Silent Hill f punya satu kekurangan. Dibanding gim-gim indie yang tampil dengan keberanian berbeda konten mereka monoton.

BACA JUGA:Prediksi GOTY Untuk The Game Awards 2025: Tahun Ketika Game Indie Mengguncang Dunia

BACA JUGA:Cari Modal untuk Launching Game? Ikut Gimersia Aja, Ini Caranya!

Bahkan banyak gamer yang menyoroti kemonotonan itu meskipun studio besar mampu memproduksi gim yang bagus. Seakan kedua gim tadi tersandera formula sukses sebelumnya dan lebih takut mengambil risiko.

Keunggulan Inovasi Game Indie


Clair Obscure: Expedition 33, Hollow Knight: Silksong dan Hades 2 punya kreativitas dan inovasi yang wah. --Gamerant

Di sisi lain, game seperti Clair Obscur: Expedition 33, Hades 2, dan Hollow Knight: Silksong menunjukkan bahwa inovasi dan storytelling bisa datang dari studio kecil. Artikel ComicBook menegaskan bahwa tiga game indie ini layak bersaing di kategori Game of the Year.

Clair Obscur membuktikan bahwa estetika visual ala cat-air dan narasi fantasi mirip Belle Époque bisa menjelma menjadi pengalaman RPG turn-based yang memukau.

Hades 2 melanjutkan tradisi Supergiant Games. Sistem roguelike yang sangat matang, cerita yang penuh karakter, dan gameplay yang dibarui dengan visi kreator.

BACA JUGA:Steam Machine Bakal Picu Perang Konsol-PC Hybrid di Dunia Game, Microsoft Sebut Xbox Berikutnya Akan Berbentuk PC

BACA JUGA:Valve Umumkan Peluncuran Steam Frame dan Steam Machine, Main Game PC Bisa di Ruang Tamu

Hollow Knight Silksongpun membuktikan bahwa platformer yang dirajut dengan penuh cinta oleh tim kecil bisa menjadi mahakarya generasi terbaru dengan kisah, dunia, dan mekanik yang matang.

Sinyal Untuk Studio Besar: Waktunya Kembali ke Akar

Jika setengah nominasi GOTY kini didominasi indie, maka ini bukan sekadar kebetulan. Ini alarm bagi studio besar. Bila hanya mengandalkan nama besar dan formulasi sukses yang usang mereka bisa kehilangan relevansi.

Industri kini mengamati dengan seksama siapa yang berani bereksperimen, siapa yang benar-benar mendengarkan pemain.

BACA JUGA:Arc Raiders Lampaui Rekor Helldivers 2, Jadi Game Extraction Shooter Terpopuler di Steam

BACA JUGA:10 Game Shooter Roblox Terbaik 2025, dari Battle Royale hingga Zombie Mode

Kreativitas dan ketulusan menjadi dua kata kunci yang kembali mengemuka untuk sebuah game. Studio besar harus mendorong tim mereka untuk mencari ide yang unik, bukan hanya grafis lebih mewah.

Pemain tidak hanya ingin aksi besar, namun ingin jalinan cerita yang menyentuh. Mekanik yang mengejutkan, serta pengalaman yang tidak bisa dilupakan. Dengan tekanan yang semakin besar dari dunia indie, studio besar sebaiknya mengevaluasi: Apakah kita masih membuat game demi uang, atau demi pengalaman yang bermakna? (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: