UNESCO Luncurkan Museum Virtual Benda Budaya yang Dicuri, Dirancang Arsitek Pritzker Francis Kere

UNESCO Luncurkan Museum Virtual Benda Budaya yang Dicuri, Dirancang Arsitek Pritzker Francis Kere

Museum of Stolen Cultural Objects, museum virtual yang mengingatkan siapa saja pada Guggenheim karya Frank Lloyd Wright.-UNESCO-The Architect's Newspaper

HARIAN DISWAY - UNESCO resmi memperkenalkan Virtual Museum of Stolen Cultural Objects, sebuah museum digital yang dirancang oleh arsitek peraih Penghargaan Pritzker, Diébédo Francis Kéré.

Kehadiran museum itu menandai langkah baru dalam upaya global untuk meningkatkan kesadaran mengenai perdagangan ilegal benda budaya. Sekaligus memperluas akses publik terhadap artefak yang hilang, dicuri, atau dijarah.

Selama masa pandemi, pameran virtual berkembang menjadi salah satu cara paling efektif untuk mengakses berbagai gelaran seni dan arsitektur dari jarak jauh.

Fenomena itu sebenarnya bukan hal baru. Pada 1999, misalnya, Asymptote Architects telah meluncurkan “Virtual Guggenheim.”

BACA JUGA:VinFast Media and Expert Trip 2025: Melihat Komitmen Vietnam Menjaga Harta Karun di Fine Arts Museum Hanoi

BACA JUGA:Museum Megalitikum Bondowoso: Magnet Sejarah Internasional

Sementara Google Arts & Culture menawarkan koleksi digital besar yang memandu pengunjung menelusuri galeri-galeri bersejarah. Namun, inisiatif terbaru UNESCO itu menghadirkan konsep yang jauh lebih spesifik dan sarat pesan sosial.


Pengunjung menaiki jalur landai yang menghubungkan galeri-galeri di Museum of Stolen Cultural Object.-UNESCO-The Architect's Newspaper

Museum virtual karya Kéré tersebut dirancang sebagai platform edukasi publik terkait Konvensi UNESCO 1970. Konvensi itu menyerukan negara-negara anggota PBB untuk mengembalikan karya seni dan artefak yang dijarah.

Melalui pendekatan visual imersif, museum itu berupaya memulihkan akses dasar masyarakat terhadap benda-benda budaya. Yang keberadaannya kini tersebar atau bahkan hilang dari tempat asalnya.

BACA JUGA:Polisi Prancis Tangkap Dua Tersangka Pencuri Mahkota di Museum Louvre

BACA JUGA:Harta Seni Tiongkok yang Hilang Akhirnya Kembali, Koleksi Lukisan dan Kaligrafi Langka Dipamerkan di Shanghai Museum

Museum digital tersebut memuat 600 objek budaya yang hilang atau dicuri dari lebih dari 50 negara. Proyek itu didanai oleh Kerajaan Arab Saudi. Sementara artefak-artefaknya dihimpun dari basis data Interpol.

Beberapa benda yang ditampilkan antara lain patung Buddha perunggu dari Dinasti Ming Tiongkok, liontin emas Suriah yang dicuri dari Museum Palmyra, hingga fosil trilobita yang dipulangkan kembali ke Maroko oleh otoritas bea cukai Chile pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the architec's newspaper