Inspirasi Gaya Hidup Homestead ala Yoso Farm, Sambut Hari Tanpa Belanja Sedunia 26 November
Sri Widodo (kiri) dan istrinya Nurul Fitri (kanan). Pendiri komunitas Yoso Farm yang mengimplementasikan gaya hidup homesteadĀ sejakĀ 2017.-YouTube Oasis-
Plastik, kain, limbah kayu tidak langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tetapi diolah menjadi bahan bangunan ringan (meja, kursi, paving) atau pupuk kompos.
BACA JUGA:5 Jenis Tanaman Hias Pemanis Rumah Sekaligus Penghasil Oksigen Melimpah
BACA JUGA:Bikin Rumah Rimbun dengan Koleksi Tanaman Mini Estetik
Konsep itu melampaui zero waste. Benar-benar memastikan tidak ada residu yang merusak lingkungan. Pendekatannya sejalan dengan target Reduce, Reuse, Recycle yang digaungkan Kementerian Lingkungan Hidup dan berbagai badan dunia.
Hari Tanpa Belanja menjadi ajakan untuk memikirkan kembali hubungan kita dengan aktivitas konsumsi. Ketika Anda sudah punya kebun sendiri, sudah punya sistem pangan mandiri. Maka, "tidak membeli” merupakan kebebasan.
Anda tidak takut harga naik karena Anda punya pilihan. Anda tidak merasa miskin karena Anda punya yang dibutuhkan. Homestead terdiri atas pertanian kecil-kecilan, kemandirian, hubungan sosial, dan kesadaran lingkungan.
BACA JUGA:Perkuat Ekonomi Kreatif dan UMKM, Shopee dan Meta Luncurkan Fitur Belanja Langsung dari Facebook
BACA JUGA:Bijak Hadapi Godaan Belanja Impulsif di Era Digital
Sambil memahaminya, Anda bisa mulai menata sendiri sumber daya pangan Anda. Sekecil apa pun. Pot di balkon, toples hidroponik, kandang ayam mini, atau kebun sayur kecil di pekarangan. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: