Profil dan Kiprah Charles Taylor, Penasihat Internasional PBNU yang Dicopot Rais Aam
Charles Taylor, penasihat internasional PBNU yang dicopot Rais Aam.-LibForAll-
Taylor dibesarkan di Eropa dan Asia, serta pernah tinggal di Jerman, Korea Selatan, dan Iran. Ia dikenal sebagai pakar sejarah Islamisasi Jawa pada abad ke-15 dan ke-16, dengan karier akademis dan profesional yang menempatkannya dekat dengan berbagai tokoh besar NU.
Selama lebih dari dua dekade, Taylor tinggal, belajar, dan bekerja di sejumlah negara, termasuk Iran dan Indonesia.
BACA JUGA:PBNU Kumpulkan Ketua PWNU di Surabaya Usai Syuriyah Minta Gus Yahya Mundur
BACA JUGA:Viral Ketum PBNU Gus Yahya Dituntut Undur Diri , Gus Ipul Serukan Jaga Keteduhan
Peran dan kiprah Charles Taylor
• Pendiri, ketua, dan CEO LibForAll Foundation sejak 2003 bersama Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
• Salah satu pendiri Bayt ar-Rahmah, lembaga yang dibentuk bersama KH A. Mustofa Bisri dan KH Yahya Cholil Staquf untuk memperkuat dakwah Ahlussunnah wal Jamaah di tingkat global.
• Penggagas Gerakan Humanitarian Islam yang menyerukan reformasi prinsip-prinsip ortodoksi Islam menuju dakwah berbasis kasih sayang.
• Pendiri dan CEO Center for Shared Civilizational Values (CSCV), yang pada 2022 ditetapkan PBNU sebagai lembaga utama untuk keterlibatan internasional serta Sekretariat Tetap Forum Agama G20 (R20).
BACA JUGA:3 Alasan Ketum PBNU Gus Yahya Dituntut Mengundurkan Diri
BACA JUGA:Terima Dubes Iran di Kantor PBNU, Gus Yahya Hargai Upaya Iran Membela Diri
Pada 2017, Bayt ar-Rahmah bersama Gerakan Pemuda Ansor meluncurkan gerakan global “Islam Kemanusiaan” yang bertujuan menolak narasi kebencian dan kekerasan atas nama agama.
Gus Ipul menegaskan bahwa PBNU saat ini menunggu langkah selanjutnya dari jajaran Syuriah PBNU. Ia meminta semua pihak tetap tenang dan memberi kesempatan kepada para ulama untuk memproses persoalan ini sesuai nilai agama dan ketentuan organisasi.
Keputusan pencopotan Taylor menandai babak baru dalam dinamika internal PBNU yang sedang berkembang. Hasil dari proses organisasi ini diperkirakan akan memengaruhi arah kebijakan PBNU dalam bidang politik dan diplomasi internasional pada masa mendatang.
*) Mahasiswa magang Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: