Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (100): Menggeliat Lewat Film
DUA KOSTUM TAIKONOT yang dipakai untuk pembuatan film fiksi ilmiah di Museum Film Nasional Tiongkok.-Doan Widhiandono-
Rabu, 26 November 2025, peserta China International Press Communication Center (CIPCC) mengunjungi China National Film Museum (中国电影博物馆/Zhōngguó diànyǐng bówùguǎn). Pas. Bertepatan dengan 20 tahun berdirinya museum tersebut. Juga perjalanan 120 tahun industri sinema Tiongkok.
LORONG-lorong China National Film Museum (CNFM) menyambut langkah kaki kami dengan kesan luas dan elegan. Tak heran, museum itu disebut-sebut sebagai yang terbesar di dunia.
Bangunan hitam bercorak logam itu, dibangun oleh RTKL International dan Beijing Construction Design Institution pada 2025. Luas bangunannya 38 ribu meter persegi.
Siang itu, bangunan museum tersebut memang tidak terlihat kemilau. Tetapi, di malam hari, ia bisa berpendar oleh tebaran lampu LED di sejumlah bagiannya.
BACA JUGA:Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (99): Diplomasi Lewat Mainan
Kami mengawali kunjungan dengan menikmati film pendek tentang ekosistem laut. Ditayangkan dalam format IMAX 3D. Setiap riak ombak dan gerakan ikan terasa hidup. Kami—yang seluruhnya mengenakan kacamata 3D—seolah berada di bawah laut. Layar besar dan efek suara membuat pengalaman itu imersif.
Teknologi 3D itu memang bukan barang baru. Pada 1986, IMAX sudah mulai menggarap format itu. Secara analog. Pada era 2000-an, ia mulai masif tersebar. Salah satu yang mengerek popularitasnya adalah film Avatar pada 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: