Sinopsis Film Horor Riba, Saat Janji Kekayaan Berubah Jadi Malapetaka
Poster film Riba-Verona Films-Instagram
Sugi harus melakukan sebuah ritual pesugihan yang dinamai Getih Anak. Atau dalam bahasa Indonesia artinya "Darah Anak". Ritual tersebut menanjikan pelunasan utang dan kehidupan makmur secara instan. Uang akan terus mengalir tanpa Sugi harus bekerja keras.
Namun tentu saja di balik segala janji manis itu, ada harga mahal yang harus dibayar. Ritual itu meminta tumbal nyawa. Sugi harus rela kehilangan anggota keluarga.
Ritual itu memang memikat di awal, karena menawarkan solusi dengan segera. Tetapi sebenarnya merupakan perangkap yang membawa kehancuran bagi siapa pun yang berani melakukannya.
BACA JUGA:5 Fakta Menarik Leak 2 (Jimat Dadong), Film Horor Bali yang Siap Uji Nyali Penonton
BACA JUGA:Sinopsis Film Horor Leak 2 (Jimat Dadong), Saat Jimat Warisan Menghidupkan Kekuatan Leak
Benar saja. Setelah Sugi menjalani ritual tersebut, kehidupan ekonomi keluarganya berangsur membaik. Utang perlahan mulai lunas. Hasil panen juga melimpah, dan kehidupannya jadi makmur. Namun, kebahagiaan itu bersifat semu.
Perjanjian dengan kekuatan gelap itu tidak bisa dibayar dengan uang. Teror-teror mengerikan mulai menghantui, baik secara supranatural maupun psikologis. Malapetaka, kesedihan, dan kutukan menyerang satu per satu anggota keluarga Sugi.

Cuplikan trailer film Riba-Verona Films-YouTube
Dua anaknya mulai bertingkah aneh. Seperti kesurupan. Lain waktu, mereka tampak normal. Namun tiba-tiba jatuh sakit. Sedangkan istri dan ibu mertuanya mulai dibayangi penampakan-penampakan mengerikan.
Sugi mulai dihantui rasa bersalah. Apa yang dulu ia anggap sebagai satu-satunya cara untuk menyelamatkan keluarganya, kini justru berubah menjadi teror terbesar yang mengancam nyawa mereka.
Pada titik itu, Riba menegaskan bahwa keserakahan, keputusasaan, dan ambisi untuk mencari jalan pintas justru membawa pada kehilangan yang jauh lebih besar.
BACA JUGA:9 Pemeran Film Pesugihan Sate Gagak, dari Ardit Erwandha, Benidictus Siregar, Hingga Nunung
BACA JUGA:Baca Mantra Asli dalam Sosok Ketiga: Lintrik, Aulia Sarah Takut Nge-Lintrik Orang Beneran
Film tersebut menampilkan konflik batin yang mendalam antara keputusasaan ekonomi, rasa bersalah akibat melakukan pesugihan, dan keinginan untuk tetap melindungi keluarga.
Riba, yang dalam agama Islam dimaknai sebagai utang berbunga, moralitas, dan konsekuensi pilihan menjadi inti cerita dari film tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: verona films