Bazar Buku dan Pameran Riset Ilmiah Semarakkan Dies Natalis ke-27 FIB UNAIR
FIB UNAIR semarakkan dies natalis ke-27 dengan bazar buku dan pameran riset ilmiah. - Tirtha Nirwana Sidik - Harian Disway
“Event ini bagus untuk membantu penjual buku semakin dikenal dan bukunya cepat laku,” ujarnya. Adit berharap ke depannya, akan ada lebih banyak lagi stan dan mengundang pelapak baca dari luar kampus.
Acara pameran buku itu menjadi salah satu rangkaian Dies Natalis FIB UNAIR yang tahun ini mengusung konsep kolaboratif lintas unsur, mulai dari mahasiswa, dosen hingga pelaku literasi di Surabaya.

PENJAGA STAN yang berada di bazar buku dies natalis FIB UNAIR.- Tirtha Nirwana Sidik - Harian Disway
Selain bazar buku, ada pameran riset ilmiah bertema Menjauhi Rumah, Mendekati Rumah yang diselenggarakan di Teras Auditorium Ternate, ASEEC Tower. Pameran itu disuguhkan oleh tim Kajian Mobilitas Budaya dan Kajian Perbatasan Budaya.
Berbicara soal pameran dengan tema "rumah", Lina Puryanti yang mengampu dua mata kuliah tersebut menuturkan bahwa manusia sering meninggalkan rumah. Tetapi, manusia juga selalu rindu pulang.
Banyak hasil riset yang menurutnya mempunyai cerita menarik dan pengaruh tersendiri. “Kalau di sana itu tentang batik, itu kan tidak sekedar perjalanan tentang batik sebagai art expression, tapi juga ada cerita tentang journey dari daerah masing-masing,” jelas Lina di sela pameran.
Linda menambahkan, tidak ada salahnya jika ia menginstruksikan anak didiknya memindahkan ide tersebut ke sesuatu yang sifatnya visual. Visual yang dimaksud ialah sesuatu yang tidak harus seni, namun masih bisa dinikmati sehingga menjadi menarik dan dapat dipelajari bersama-sama.
BACA JUGA:Kunjungan FIB Unair ke Universitas Hamburg, Jerman: Merealisasikan Kerja Sama Program Double Degree
BACA JUGA: BEM FIB UNAIR dan ILMIBSI Gelar SORAYA Edisi Kedua
Dalam pameran itu, memang tak hanya ada tema-tema seni seperti batik. Ada juga yang bertema makanan atau rancangan tata kota.
Misalnya, Bubur Madura, Checkout!, Klepon/Dango: Segigit Bodily Memory, atau Mapping The Unseen Borders of Old Town Surabaya.
“Ini memang sebuah eksperimen dari dosen kami untuk mencoba supaya hasil riset kajian yang ada di S2 itu tidak hanya monoton jadi buku. Namun, bisa dipamerkan seperti ini dan ini adalah salah satu bentuk hasil karya teman-teman,” tandas Ilham. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: