BRI Genap 130 Tahun: Lahir dari Kas Masjid, Kini Jadi Pilar Ekonomi Nasional

BRI Genap 130 Tahun: Lahir dari Kas Masjid, Kini Jadi Pilar Ekonomi Nasional

BRI genap berusia 130 tahun pada 16 Desember 2025.-Dok. BRI-

Meski begitu, penghentian tersebut tidak berdampak signifikan terhadap kepercayaan publik. 

BACA JUGA:Kementerian Imipas Berikan Penghargaan pada BRI Atas Layanan Perbankan yang Andal

BACA JUGA:Tata Kelola Terbaik, BRI Kembali Dinobatkan di Ajang CGPI 2024

Proses utang-piutang yang telah berjalan tetap berlanjut, dan para debitur mengembalikan dana pinjaman secara teratur.

Perkembangan positif ini akhirnya dilihat oleh para priyayi Eropa di Purwokerto yang menganut aliran politik etis. 

Mereka pun mendukung penuh rencana peresmian usaha peminjaman uang tersebut. 

Bahkan, dengan hadirnya investor makin menunjukkan bahwa De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Priyayi Purwokerto dinilai prospektif dan layak sebagai sarana investasi.

Lembaga ini kemudian mengalami sejumlah perubahan nama: Hulp-en Spaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenaren (1895), De Poerwokertosche Hulp Spaar-en Landbouw Credietbank atau Volksbank, Centrale Kas Voor Volkscredietwezen Algemene (1912).

BACA JUGA:BRI Peduli Cepat Tanggap, Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Bandang Sumatera

Kemudian berubah menjadi Algemene Volkscredietbank (aVB) pada 1934. Pada masa pendudukan Jepang, nama itu kembali berganti menjadi Syomin Ginko (1942–1945).

Pasca kemerdekaan, peran BRI ditegaskan melalui Undang-Undang No. 21 Tahun 1968 yang menetapkannya sebagai bank umum sekaligus agen pembangunan.

Corporate Secretary BRI Dhanny mengatakan perjalanan panjang selama 130 tahun telah menjadikan BRI bukan hanya institusi keuangan besar, tetapi juga pilar penting ekonomi rakyat. 

“Sebagai institusi yang telah berdiri lebih dari satu abad, BRI terus memperkuat inklusi keuangan. Dengan basis nasabah terbesar dan jaringan layanan yang luas, kami berkomitmen menghadirkan akses keuangan yang merata hingga pelosok negeri,” ujarnya.

Kini BRI menjelma menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia dengan fokus pada UMKM. 

Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan PNM telah menjangkau 34,5 juta debitur aktif dengan 185 juta rekening simpanan mikro. Jaringan E-Channel BRI tercatat lebih dari 687 ribu unit dan AgenBRILink menembus 1,2 juta agen di 66.648 desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: