Prabowo Perbolehkan HGU Dicabut demi Hunian Sementara Warga Terdampak Bencana
Presiden Prabowo Subianto dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Aceh, Minggu malam, 7 Desember 2025.--Siaran Pers
HARIAN DISWAY - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah harus segera menyediakan lahan untuk pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Aceh, Minggu malam, 7 Desember 2025, Prabowo menyatakan kesediaannya untuk mencabut sementara Hak Guna Usaha (HGU) bila diperlukan demi kepentingan masyarakat.
Instruksi itu muncul setelah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto melaporkan bahwa salah satu hambatan mendesak dalam percepatan pembangunan huntara adalah ketersediaan lahan dari pemerintah daerah.
"Kepala daerah harus menyiapkan lahan. Pemerintah pusat yang membangun, Pak Presiden. Nah, lahannya ini kadang-kadang yang agak bermasalah lama," ujar Suharyanto dalam paparannya.
BACA JUGA:Prabowo Salurkan Rp 4 Miliar per Kabupaten/Kota untuk Korban Bencana di Tiga Provinsi
Menanggapi hal tersebut, Mantan Menteri Pertahanan itu juga menegaskan bahwa negara wajib menemukan solusi cepat dan kebutuhan rakyat adalah prioritas tertinggi.
“Saya kira lahannya harusnya ada. Nanti koordinasi pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, semua K/L (Kementerian/Lembaga,Red), terutama ATR, kehutanan, ATR-BPN (Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,Red) dicek semua,” kata Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto bersama dengan para menteri dan lembaga terkait dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Aceh, Minggu malam, 7 Desember 2025.--Siaran Pers
“Kalau perlu HGU-HGU (Hak Guna Usaha,Red) bisa dicabut sementara, dikurangi. Ini kepentingan rakyat yang lebih penting. Lahan harus ada.” imbuhnya.
Huntara Tipe 36 Senilai Rp30 Juta, Dapat Dibangun dalam 6 Bulan
Dalam penjelasannya, Kepala BNPB menyampaikan bahwa huntara dirancang untuk menjadi tempat tinggal yang jauh lebih layak dibanding tenda-tenda pengungsian yang setiap unitnya dapat diperuntukkan bagi satu keluarga.
prBACA JUGA:Prabowo Geram Bupati Aceh Selatan Umroh Saat Bencana, Samakan Dengan Desersi
“Luasnya tipe 36, Pak Presiden. Delapan kali lima. Daripada mereka tinggal di tenda, lebih representatif mereka tinggal di hunian sementara,” kata Suharyanto.
Prabowo lalu menanyakan detail spesifikasi dan biaya konstruksi.
“Harganya berapa?” tanya Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: Siaran pers