Sinopsis Film Horor Qorin 2, Aksi Balas Dendam Ayah Korban Bullying Undang Teror Jin

Sinopsis Film Horor Qorin 2, Aksi Balas Dendam Ayah Korban Bullying Undang Teror Jin

Poster film Qorin 2-RAPI FILMS-Instagram

Di tengah sikap sekolah yang menutup-nutupi kasus tersebut, seorang guru BK muda bernama Fitri (Wavi Zihan) sejak awal telah mencurigai adanya perundungan terhadap Jaya. Dia sempat menyadari kejanggalan perilakunya.

Fitri berusaha menggali kebenaran seorang diri. Dia mencari bukti dan mendekati para siswa, meski usahanya tidak didukung pihak sekolah dan tidak menghasilkan perubahan yang berarti bagi Jaya.

Di sisi lain, dalam kondisi marah dan putus asa, Makmur memilih mengambil keputusan ekstrem. Ia memanggil jin qorin untuk membalas dendam demi melindungi dan membela Jaya.

Ia melakukan ritual memanggil jin qorin yang diyakini bisa membantunya membalas penderitaan anaknya. Tindakan tersebut yang kemudian menjadi titik awal munculnya serangkaian teror supranatural di kampung mereka.

BACA JUGA:5 Fakta Menarik Leak 2 (Jimat Dadong), Film Horor Bali yang Siap Uji Nyali Penonton

BACA JUGA:Sinopsis Film Horor Kuncen, Azela Putri dan Davina Karamoy Hadapi Petaka di Gunung Merbabu

Seiring menggunakan kekuatan itu, Makmur perlahan mulai terpengaruh dan dikendalikan oleh jin qorin. Ia dikuasai oleh kekuatan gelap tersebut, sehingga tindakannya tidak lagi sepenuhnya berasal dari dirinya sendiri.


Cuplikan trailer film Qorin 2-RAPI FILMS-YouTube

Dan dari situlah, kehidupan Makmur perlahan runtuh ke dalam jurang kegelapan emosional. 

Konflik dalam film Qorin 2 mencapai titik paling menegangkan ketika warga kampung mulai mengalami perubahan aneh. Bukan hanya pada bentuk fisik, tetapi juga perilaku mereka. Para warga bertindak seolah dikendalikan bayangan diri mereka sendiri.

BACA JUGA:8 Pemeran Film Horor Sosok Ketiga: Lintrik, dari Adinda Thomas hingga Atiqah Hasiholan

BACA JUGA:Sinopsis Film Horor Leak 2 (Jimat Dadong), Saat Jimat Warisan Menghidupkan Kekuatan Leak

Di tengah kekacauan itu, muncul sosok misterius yang mondar-mandir di desa mengenakan ponco. Ia sering terlihat mengintai dari kegelapan. Sosok tersebut menjadi simbol teror dan kemarahan yang tak lagi bisa dikendalikan.

Di sisi lain, hubungan Makmur dan Jaya berubah semakin drastis. Trauma berkepanjangan membuat Jaya semakin menarik diri dari siapa pun. Sedangkan Makmur tenggelam semakin jauh dalam dunia supranatural.

Konflik batin antara ayah dan anak tersebut menjadi pusat ketegangan emosional film. Memperlihatkan bagaimana trauma dan balas dendam dapat mengubah seseorang menjadi sosok yang berbeda dari dirinya yang dulu.

Bagaimana nasib Jaya? Apakah aksi Makmur mengerahkan jin qorin untuk menyelamatkan anaknya membawa akhir yang bahagia? Ataukah ia terseret semakin tenggelam dalam kuasa gelap sang makhluk gaib?

BACA JUGA:Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Celine Evangelista Jadi Tumbal Dalang Sesat

BACA JUGA:5 Pemeran Film Legenda Kelam Malin Kundang, Rio Dewanto jadi Anak Durhaka

Selain mengangkat isu trauma psikologis dan bullying, Qorin 2 juga menyinggung berbagai realitas sosial. Mulai dari sikap pejabat desa, pemuka agama, hingga masyarakat sekitar yang memilih diam meski mengetahui ada yang tidak beres.

Fenomena bystander effect, yakni kondisi di mana orang hanya melihat suatu masalah tanpa mau bertindak apapun, menjadi salah satu kritik sosial penting dalam film tersebut.

Dengan memadukan elemen horor supranatural, drama keluarga, dan kritik sosial, Qorin 2 menghadirkan pengalaman menonton yang menegangkan sekaligus emosional.

Penonton bukan hanya disuguhi teror visual dan suasana mencekam. Tetapi juga diajak untuk merenungkan pentingnya empati, komunikasi, dan kesadaran terhadap bahaya bullying di lingkungan sekolah. (*)

*) Mahasiswa Magang Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber