Perampokan-Pembunuhan Pengacara di Cilacap: Pelaku Rencanakan Matang

Perampokan-Pembunuhan Pengacara di Cilacap: Pelaku Rencanakan Matang

ILUSTRASI Perampokan-Pembunuhan Pengacara di Cilacap: Pelaku Rencanakan Matang.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Ada dua ketakutan penjahat saat akan memulai kejahatannya: terluka dan tertangkap.

Jika target ternyata tangguh berkelahi, meski diserang secara mendadak, si penjahat bakal terluka. Jika target bersuara melengking histeris saat diserang, penjahat bakal tertangkap massa. 

Sebab itu –ini uniknya– penjahat menghindari target ibu-ibu tua (meskipun diperkirakan berharta) yang diperkirakan cerewet. Sebab, teriakan korban bakal melengking... mengundang perhatian massa. Kecuali di tempat sepi manusia.

Soal prediksi kekuatan fisik calon korban, penjahat menilai gerakan dasar saat calon target berjalan. Misalnya, panjang langkah, kecepatan, distribusi berat badan, ayunan lengan. Penjahat mencari tanda-tanda kerentanan.

Di kasus Cilacap, pelaku sudah menilai calon korban berharta. Punya mobil. Sehari-hari bawa mobil itu. Maka, pelaku dengan gampang menemukan tempat sepi (untuk eksekusi korban). Sebab, pelaku dan korban kenal melalui komunitas peziarah makam keramat. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: