Perampokan-Pembunuhan Pengacara di Cilacap: Pelaku Rencanakan Matang
ILUSTRASI Perampokan-Pembunuhan Pengacara di Cilacap: Pelaku Rencanakan Matang.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Suwanto berangkat sendirian dengan mobil itu. Menuju penadah.
Mobil dihentikan Suwanto di pinggir jalan desa yang sepi di Desa Mekarsari, Kebumen, Jateng. Mobil sudah menempuh jarak sekitar 84 kilometer dari lokasi pembuangan mayat. Mobil berhenti, Wanto turun. Ia berpikir.
Suwanto dalam jumpa pers mengatakan, ia mengemudikan mobil itu dengan gemetar. Takut ditangkap polisi. ”Juga, takut dosa,” ucapnya.
Di gelap malam itu Suwanto jalan kaki mencari ojek. Tidak ketemu. Ia terus berjalan menuju pangkalan bus. Lalu, ia naik bus, balik pulang ke Cilacap.
Jumat, 28 November 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, polisi menemukan mobil itu. Diketahui, itu milik Aris. Polisi menghubungi keluarga Aris.
Dari situlah polisi memulai pelacakan. Pelacakan digital perjalanan mobil tersebut selama beberapa hari sebelumnya.
Rabu malam, 10 Desember 2025, kuburan Aris ditemukan polisi. Tangis keluarga korban pecah. Kamis siang, 11 Desember 2025, Aris dimakamkan di TPU Karangwangkal, Purwokerto.
Kedua pelaku ditangkap polisi. Mereka mengakui perampokan-pembunuhan itu. Mereka bisa dihukum mati lantaran merencanakan pembunuhan. Suyudi sudah merencanakan perampokan itu. Tentu, sekaligus pembunuhan.
Apa hikmahnya buat masyarakat? Bagaimana cara terhindar dari perampokan semacam itu?
Mantan Kepala Penyelidik Kriminal Federal Bureau of Investigation (FBI) Steve Kardian menulis di NBC News, 6 Agustus 2017, berjudul The Seven-Second Rule: How to Avoid Being an Easy Target, tentang cara perampok merencanakan target.
Kardian kini kontraktor untuk United States Marshals Service, mengkhususkan diri dalam pencegahan kejahatan dan pengurangan risiko untuk keselamatan perempuan. Ia penulis buku The New Superpower for Women. Berisi petunjuk praktis agar tidak jadi korban perampokan.
Dijelaskan, penjahat berpengalaman butuh waktu sekitar tujuh detik untuk menilai Anda. Untuk memutuskan, apakah Anda mudah dirampok, diserang, diculik, atau apa pun yang ada di pikiran penjahat.
Jika Anda berada di tempat umum dan merasa ada penjahat yang memantau Anda, hitung dalam hati sampai tujuh sejak sekarang.
Di saat Anda menghitung, seekor predator mengamati Anda dari atas ke bawah. Ia menilai Anda. Apakah Anda berharta atau tidak, apakah fisik Anda cukup kuat berlari, apakah Anda tangguh berkelahi. Intinya, apakah si penjahat bakal menang dalam satu serangan mendadak ke Anda.
Jika penjahat menilai, Anda berharta dengan fisik lemah, saat itulah Anda jadi target potensial bagi si penjahat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: