Liem Tiong Yang, Rohaniawan Khonghucu memimpin upacara larung Ciswak di Pantai Kenjeran hingga di larung di selat Madura Senin (16/1/2023) untuk umat dari Kelenteng Boen Bio Kapasan dan Kelenteng Ba De Miao Wiyung.
Ruwatan tersebut digelar dengan membuang potongan kuku dan rambut dari masing-masing umat. dipercaya Ruwatan dilakukan untuk membuang aura negatif yang Bisa saja terjadi di tahun ini, dengan harapan di tahun depan lebih beruntung.
Potongan kuku dan rambut tersebut dibungkus dalam kim cua atau kertas sembahyang, yang dilipat menyerupai bentuk penyu, untuk di larung ke tengah lautan.
Ciswak digelar seminggu sebelum Tahun Baru Imlek atau tiap tanggal 24 di bulan terakhir penanggalan Tionghoa. Dipercaya umat Khonghucu, pada tanggal tersebut Dewa Suci naik ke langit membawa laporan catatan umat selama setahun kemarin.
Setelah melakukan doa-doa dari pimpinan upacara di tepi pantai, Liem melakukan perjalanan dan melakukan pelarungan di tengah lautan beserta memanjakan doa agar segala hal negatif bisa hilang terseret oleh ombak lautan.